Jakarta – Siswa yang mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dihadapkan pada Tes Potensi Skolastik (TPS). Guru mesti memutar otak agar siswa bisa menghadapi soal berbau penalaran tersebut.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 1 Tambun Selatan, Guntur Daryono, mengakui guru masih kesulitan mengajar TPS. Sehingga, guru harus mencari tambahan materi pembelajaran.
“Kalau guru-guru kami kesulitan dalam mengajarkan siswa-siswi materi Tes Potensi Skolastik. Sehingga kami harus mencari sumber materi dari eksternal, seperti di soal-soal AKM, website BP3, dan salah satunya Quipper,” tutur Guntur.
Hal itu dungkapkannya dalam Media Briefing bertajuk ‘Skema Baru Seleksi Masuk PTN dan Persiapan Menghadapi SNBT 2023 Bagi Calon Mahasiswa’ yang diselenggarakan Quipper di Jakarta, Rabu lalu.
Guntur mengatakan sekolah berupaya meningkatkan intensitas latihan dengan sumber eksternal itu. Hal itu agar bisa memupuk kepercayaan siswa menghadapi tes SNBT.
Dia menyebut tantangan ini bukan hanya dirasakan guru. Siswa juga khawatir dengan skema baru tersebut.
“Siswa kami banyak yang khawatir karena perubahan dari segi tesnya cukup signifikan dan harus dikejar dalam waktu yang singkat,” beber Guntur.
Apalagi, kata dia, siswa cenderung lebih siap dengan tipe tes lama atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
“Karena siswa sudah mempelajarinya (SBMPTN) sejak berbulan-bulan lalu,” ujar dia. (medcom)