RI-Korsel Kembangkan Riset Pendidikan Tinggi Berkelanjutan

Berita Nasional233 Dilihat

Jakarta – Pimpinan empat universitas negeri di Indonesia melakukan pertemuan dengan Presiden Seoul Nasional University (SNU), Honglim bberapa hari lalu di Kantor Pusat SNU, Seoul, Korea Selatan.

Pertemuan itu membahas pembentukan konsorsium kerja sama riset dan joint working group pendidikan tinggi negeri di Indonesia dan Korea. “Selain program akademik dan kegiatan penelitian, kami di Universitas Mataram juga mendedikasikan program kampus untuk mendorong kelestarian lingkungan sebagai pelayanan masyarakat,” kata Rektor Universitas Mataram Bambang Hari Kusumo selaku pimpinan delegasi perguruan tinggi.

Selain Universitas Mataram, turut hadir perwakilan dari Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Padang, dan Universitas Malikussaleh.

Bambang pada kesempatan itu menyinggung peluang berkolaborasi dengan Seoul National University dalam hal penelitian bersama, pengembangan kompetensi peneliti, pertukaran mahasiswa, pengiriman dosen untuk melanjutkan studi di SNU, serta pertukaran (exchange) mahasiswa Korea ke Indonesia.

Presiden SNU, Honglim Ryu, menyampaikan apresiasinya atas minat Indonesia yang besar terkait kerja sama bidang teknik engineering, pendidikan dan sport science, serta berbagai kerja sama internasional lainnya, di mana saat ini juga merupakan prioritas program SNU di Indonesia.

“Kami berharap forum pertukaran bidang-bidang strategis bagi kedua negara akan diadakan dengan melibatkan peneliti SNU maupun peneliti Indonesia pada bidang yang relevan,” urai Honglim Ryu.

Selain itu, Honglim Ryu juga mengapresiasi pembentukan S-Cube Center di Universitas Mataram pada 1 Februari yang pendiriannya disponsori oleh Samick Musical Instruments Co., Ltd., yakni kolaborasi Seoul National University Social Responsibility dan Seoul National Pusat R&DB Global.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul, Gogot Suharwoto, menyampaikan apresiasi kepada SNU yang setiap tahun memberikan Presidential Scholarship bagi mahasiswa asing termasuk Indonesia. Sekaligus menyebutkan program pertukaran mahasiswa yang saat ini tengah dilakukan Indonesia.

“Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga sedang mengirimkan 1.000 mahasiswa Indonesia ke kampus terbaik di dunia selama satu semester sebagai bagian dari program Kampus Merdeka Merdeka Belajar. Kampus Korea pada tahun 2022 menjadi tujuan favorit calon penerima program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA),” kata Gogot Suharwoto, seperti dikutip dalam rilis Kemdikbudristek di Jakarta, Senin (13/3).

Gogot juga menambahkan bahwa saat ini Pemerintah Indonesia telah mengirim kurang lebih 30 ribu mahasiswa Indonesia ke luar negeri untuk mendapatkan pendidikan master dan doktoral di kampus terbaik dunia serta mendapatkan pengalaman riset dan penguatan wawasan global di negara maju.

Sebagai tambahan informasi, SNU telah banyak melakukan kerja sama di berbagai bidang dengan pemerintah dan kampus di Indonesia melalui berbagai macam skema pendanaan baik itu KOICA, ODA program, perusahaan Korea yang berinvestasi di Indonesia, serta berbagai macam yayasan pendidikan di Korea.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil Presiden Eksekutif untuk Urusan Penelitian di Universitas Nasional Seoul, Jae Young Kim; Dekan Kolese Pendidikan, Joon-ho Kang; Direktur Global R&DB Center, Junseok Hwang; serta Dekan Asosiasi Urusan Internasional, Sun-Young Kim. (infopublik)

Blibli.com
Blibli.com