
PASAMAN BARAT – Tradisi malamang adalah salah satu budaya yang berkembang dalam masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat. Tradisi ini juga diwariskan secara turun-temurun.
Kegiatan ini biasanya dilakukan secara bersama-sama dengan bahan utama yaitu beras, ketan atau pulut, santan, yang kemudian dimasukkan ke dalam batang bambu dan di bakar dengan bara api hingga matang.
Dengan mengambil tema Kearifan Lokal yang merujuk kepada peraturan pemerintah bidang pendidikan, dalam hal ini adalah Kemdikbud/Kemenag yang memprogramkan P5RA (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil ‘Alamin), PP ICMU KINALI unit MTs Muhammadiyah Alamanda, menyelenggarakan Festival Malamang bersama untuk pertama kalinya, Selasa (4/2/2025).
Festival Malamang yang dilaksanakan di halaman MTs Muhammadiyah Alamanda, diawali dengan bergotong royong mencari bambu, kayu dan daun pisang. Dipimpinan Santi Puspita Sari, S.Pd., selaku koordinator dalam program P5RA mengatakan, Festival Malamang ini adalah yang pertama dilaksanakan di MTs Muhammadiyah Alamanda, dan mungkin juga yang pertama di Pasaman Barat.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka kegiatan ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok santriwan dan kelompok santriwati. Masing-masing kelompok dibantu beberapa orang guru sebagai fasilitator.
“Diharapkan dengan dilaksanakannya festival ini bisa menjadi prospek berkelanjutan ke depan, dan berguna bagi keterampilan, yang mana nantinya para siswa bisa mengembangkan softskill yang mereka miliki di masa depan,” ujar Santi Puspita Sari.
Setelah lamang matang, kegiatan dilanjutkan dengan makan bersama yang disajikan per kelompok dan ditambah dengan durian yang menambah kelezatan dan cita rasa dalam menikmati makanan tradisional ini. (Kontributor: Zeli Utari)