YOGYAKARTA – Sebagai salah satu organisasi pencak silat, Tapak Suci Putera Muhammadiyah terus tumbuh dan berkembang di usia yang hampir genap 62 tahun. Segala bentuk pematangan organisasi dan perguruan dilakukan, termasuk menyediakan padepokan.
Sabtu (19/4/2025), bertempat di SMK Muhammadiyah III Jogjakarta, upaya mulia menjaga kelestarian pencak silat sebagai salah satu budaya bangsa itu, ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan Padepokan Tapak Suci oleh Pimpinan Pusat Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
Disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Pusat Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah (PP TSPM), Pendekar Utama Aldia Witra kepada media ini di sela-sela kegiatan, hadirnya padepokan itu nantinya akan menjadi salah satu pusat kegiatan penting bagi pengembangan keilmuan dan kaderisasi seni beladiri.
“Ini akan menjadi salah satu pusat kegiatan Tapak Suci sebagai perguruan seni bela diri pencak silat. Di sini nantinya akan berkumpul para pendekar Tapak Suci untuk mendalami dan mengembangkan keilmuan bela diri sebagai salah satu budaya bangsa yang kita cintai,” sebut pemegang sabuk Hitam dengan tanda empat Melati berwarna merah itu.
“Jadi di padepokan ini, kaderisasi akan terus berjalan secara terpusat,” tukasnya.
Peletakan batu pertama pembangunan padepokan itu, dilakukan bersamaan dengan kegiatan Sidang Pleno Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
“Momen ini adalah momen penting. Banyak hal yang dibicarakan dalam sidang pleno PPTS. Dan tentunya semua materi sidang pleno nantinya akan menjadi rujukan bagi kelangsungan pengelolaan organisasi secara nasional sampai ke daerah,” pungkas Aldia.
Seperti diketahui, Tapak Suci adalah organisasi otonom (ortom) dalam tubuh Persyarikatan Muhammadiyah. Sebagai pelangsung dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah, Tapak Suci mengemban amanah besar dalam bidang pembentukan karakter umat yang tangguh secara fisik dan kuat dalam akidah.(NI)
