Hati-hati! Kebiasaan Orang Indonesia Hanya Suka Baca Judul, Hoaks Merajalela

Literasi3495 Dilihat

JAKARTA – Kebiasaan membaca, merupakan bagian penting yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Membaca juga dipercaya dapat meningkatkan pengetahuan, memperluas wawasan, hingga menjaga kesehatan mental.

Di era yang dipenuhi dengan segala bentuk kemajuan teknologi ini, kebiasaan membaca juga masih rendah di tengah masyarakat. Data UNESCO menyatakan, minat baca masyarakat Indonesia termasuk yang terendah di dunia.

Walaupun terdapat peningkatan minat baca dari tahun 2017 hingga 2022, di mana tingkat kegemaran membaca meningkat dari 36,48% menjadi 63,90%, risiko terhambatnya perkembangan informasi di tengah masyarakat cukup lambat.

Hal itu disampaikan Direktur Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati, Nova Indra, kepada media ini, Rabu (7/5/2025).

Menurut pria yang juga pegiat literasi itu, orang Indonesia lebih suka hanya membaca judul setiap tulisan saja. “Ini yang paling berisiko, setelah baca judul, person tersebut langsung mengambil kesimpulan tentang informasi yang terpampang di depannya. Bahkan kesimpulan itu dijadikannya informasi berantai kepada pihak lain,” sebut penulis buku Langkah Mudah Menjadi Penulis itu.

Dikatakannya, efek dari perilaku tersebut, apalagi dilakukan oleh aktivis dan person-person yang memiliki drive credility tertentu, akan berkembang menjadi informasi hoaks.

“Sebagai contoh, di tengah-tengah kebencanaan yang sering terjadi di negeri ini, ketika ada berita di media-media baik mainstream maupun non-mainstream, mereka hanya baca judul saja. Lalu mengambil kesimpulan sendiri tanpa membaca isi informasi. Hal ini sangat merusak perkembangan wawasan di tengah warga,” tegasnya.

Ia kembali mencontohkan, adanya informasi yang salah dari media pun diserap langsung oleh masyarakat. “Seperti ada berita tentang lakalantas kemarin, sebuah bis mengalami kecelakaan tunggal dan mengakibatkan belasan penumpangnya meninggal dunia, salah satu media setempat mengabarkan, sebuah bis menabrak warga dan belasan meninggal. Itu berita yang salah banget, kalau pembaca hanya membaca judul, maka informasi dipastikan akan berkembang menjadi hoaks,” ujarnya.

Diketahui, lemahnya kemauan untuk membangun kebiasaan membaca dapat menyebabkan beberapa risiko, seperti pengetahuan yang terbatas, wawasan yang sempit, kesulitan dalam berkomunikasi [muncul hoaks], dan kurang percaya diri.

Kurangnya pengetahuan dan wawasan dapat membuat seseorang sulit untuk mengikuti perkembangan zaman dan meningkatkan kualitas diri. Selain itu, kurang membaca juga dapat memengaruhi kemampuan berpikir kritis dan daya ingat.

“Orag yang tidak biasa membaca, atau hanya mau membaca judul tulisan aja, dapat menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi, bahkan kehilangan kepercayaan dari orang lain. Karena informasi yang diberikannya selalu tidak lengkap atau bahkan salah informasi,” sebut pria yang juga pegiat radio komunikasi dua arah itu.

Ia menegaskan, terutama bagi orang-orang yang sehari-hari berprofesi atau memiliki latar belakang pemberi informasi, hal itu harus menjadi perhatian serius. (ist)

Blibli.com
Blibli.com