WPdotCOM, Jakarta — Proses pengujian spesimen virus corona Covid-19 yang dilakukan pemerintah telah melampaui target 10.000 per hari.
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang juga sebagai Ketua Dewan Pengarah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyampaikan, akan mengarahkan Gugus Tugas dan pihak Kementerian Kesehatan untuk terus mempercepat pengujian spesimen.
“Nanti kami Gugus Tugas dan Kemenkes akan terus mempercepat untuk target 20 ribu, dan selanjutnya kita bergerak ke target 30 ribu,” terang Menko PMK usai rapat terbatas bersama Presiden, Kamis (4/6).
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk memenuhi target perlu peningkatan sumber daya manusia yang terlibat dalam hal pelacakan dan pengujian spesimen secara masif. “Karena itu kita memerlukan relawan yang bisa membackup, dan ini membutuhkan tenaga besar,” ucapnya.
Sukarelawan yang dibutuhkan menurut Menko PMK adalah para mahasiswa di bidang kesehatan masyarakat, keperawatan, dan mahasiswa S2 di bidang biologi molekuler.
Menko PMK melanjutkan, perekrutan sukarelawan yang dilakukan diharapkan akan mengoptimalkan pengujian spesimen dengan sistem shifting. Sehingga penggunaan mesin tes polymerase chain reaction (PCR) untuk melakukan pengujian spesimen bisa dimaksimalkan.
“Ini juga mesti ada shift, sehingga alat-alat bisa bekerja dengan optimal, dan kemungkinan kesalahan akibat overload jam kerjanya bisa dikurangi,” imbuhnya.
Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, pemerintah kemungkinan akan memanfaatkan sistem kuliah kerja nyata (KKN) dan program praktik lapangan (PPL) di kampus untuk memasukkan para mahasiswa menjadi sukarelawan dalam pengujian spesimen virus corona.
“Presiden menyetujui agar Pak Menristek/Kepala BRIN dengan Menkes dan Mendikbud untuk menginisiasi relawan dan mungkin bisa dikaitkan dengan kegiatan KKN dan PPL mahasiswa-mahasiswa tersebut,” pungkas dia. (*/pmk)