WPdotCOM, Jakarta – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, sejarah telah membuktikan bahwa perempuan patut diperhitungkan.
Jika di masa lalu perempuan hanya dikonstruksikan sebagai pengurus atau pengelola rumah tangga, saat ini tidak sedikit perempuan yang menempati posisi penting dalam berbagai bidang bahkan menjadi pemimpin.
“Sudah saatnya perempuan diperhitungkan tidak saja untuk dipimpin, namun juga memimpin. Perempuan ‘tidak harus mendominasi’ laki-laki tetapi bagaimana membuat hubungan relasi antara keduanya seimbang dan harmonis, berbagi peran baik di dalam keluarga, masyarakat sampai dalam tahapan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Bintang dalam webinar bertajuk ‘Perempuan Pemimpin Perkasa Berkarya di setiap Masa dan Era’ yang diselenggarakan Perkumpulan Perempuan Pemimpin Indonesia (PPPI) melalui daring, Rabu (9/9).
Bintang menambahkan, jika kesetaraan gender dapat tercipta salah satunya dengan adanya akses atau peluang yang sama antara perempuan dan laki-laki dalam kepemimpinan dimana perempuan mampu memberikan suara dan dapat berpartisipasi dalam pembangunan negara dengan lebih baik.
Meski kesetaraan gender di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang lebih baik, namun Bintang menegaskan jika perjalanan menuju kesetaraan gender belum usai.
“Dengan terciptanya kesempatan bagi perempuan memegang peranan sebagai pemimpi, saya yakin akan membawa dampak yang positif yaitu terciptanya kesetaraan gender. Perjuangan kita belum selesai, berbagai tantangan ke depan masih akan kita hadapi, maka kepemimpinan para perempuan sampai kapan pun akan terus diperlukan,” jelas Bintang.
Di sisi lain, pengusaha sekaligus Pendiri Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Dewi Motik Pramono berpandangan bahwa sebagai manusia, baik perempuan maupun laki-laki hakikatnya adalah saling mengisi, menghargai, dan mendukung satu sama lain karena tidak ada manusia yang sempurna dan hal itu harus dimulai dari rumah tangga atau keluarga. Dewi pun menceritakan jika pencapaiannya saat ini merupakan buah dari dukungan orang tua di masa lalu.
“Saya bersukur bahwa saya punya orang tua yang sangat-sangat penuh kasih sayang, memberikan saya kesempatan untuk maju dari saya kecil. Kita sebagai anak itu tidak pernah dihina. Ayah saya nggak pernah memaksa anaknya menjadi juara, yang ada Ayah saya selalu mendukung apapun pekerjaan anaknya selama itu benar,” jelas Dewi Motik.
Dewi Motik juga membagikan tips menjadi pemimpin perempuan dan dapat berkarir seperti dirinya hingga saat ini. “Kita nggak usah milih-milih, selama itu membuat orang senang, membuat karya untuk orang banyak, dan penyerapan tenaga kerja itu sesuatu yang harus dilaksanakan terus menerus. Jadi hidup itu soal berpikir apa yang harus saya buat. Tidak boleh tidak, kita harus berkarya nyata setiap saat setiap waktu sehingga apa yang kita buat itu dirasakan oleh orang banyak,” tutupnya. (SP)