WPdotCOM, Jakarta – Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) adalah sebuah stepping stone atau batu pijakan bagi generasi muda dalam rangka pemajuan kebudayaan.
Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan, Hilmar Farid menyatakan, KBKM merupakan salah satu program unggulan dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
“Pemberian apresiasi ini bukanlah akhir dari sebuah perjalanan untuk semua peserta, namun masih menjadi jalan panjang. Saya berharap karya yang dihasilkan bisa berkontribusi bagi upaya untuk memajukan kebudayaan untuk masyarakat luas,” tutur Hilmar Farid dua hari lalu.
Kegiatan tahun ini diadakan di tengah wabah pandemi, oleh sebab itu metode pelaksanaan KBKM sebagian besar dilaksanakan secara daring dan dilakukan dalam dua tahap yaitu tingkat regional dan tingkat nasional.
Dalam pelaksanaan tingkat regional, implementasi kegiatan bekerja sama dengan unit pelaksana teknis (UPT) Ditjen Kebudayaan dan pemerintah daerah.
“Di luar dugaan terdapat 717 kelompok atau total tercatat 3450 orang sebagai pendaftar kategori aplikasi maupun prakarya, jadi animonya sangat luar biasa”, jelas Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK), Ditjen Kebudayaan Kemdikbud, Judi Wahjudin ketika menyampaikan laporan.
Lebih lanjut Judi Wahjudin menerangkan proses kompetisi di mana peserta yang telah melakukan registrasi diseleksi secara berjenjang melalui seleksi administrasi dan seleksi substansi.
Berdasarkan tahapan tersebut, total ada 2420 orang yang berasal dari tujuh regional berhasil lolos seleksi. Peserta yang lolos, masuk ke dalam 584 kelompok. Terdiri dari 334 kelompok kategori aplikasi dan 250 kelompok kategori prakarya.