Jelang Pilkada, PP TSPM Imbau Anggota dan Keluarga Besar untuk Ciptakan Situasi Kondusif

Berita Nasional101 Dilihat

WPdotCOM, Jakarta – Pilkada Serentak 2020 kian dekat. Saat ini, di 270 daerah di tanah air, sedang bersiap menanti hari H pelaksanaan Pilkada pada 9 Desember mendatang.

Mencermati kondisi, serta menghangatnya situasi politik daerah dengan maraknya kampanye, anggota Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM) sebagai salah satu organisasi otonom di Persyarikatan Muhammadiyah pun tak jarang  turut serta dalam ajang Pilkada sebagai tim pasangan calon peserta Pilkada.

“Kondisi ini sangat biasa, karena semua warga memiliki hak yang sama untuk ikut terjun ke dalam ajang politik. Termasuk siswa, anggota, dan warga kehormatan Tapak Suci. Namun ada beberapa hal mesti diingat oleh keluarga besar TSPM sebagai ortom Muhammadiyah,” demikian sebut Drs. M. Afnan Hadikusumo, Ketua Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah (PPTS), Rabu, (18/11).

Hal itu disampaikan penyandang sabuk Hitam bertanda Melati Empat (Pendekar Utama) yang juga Anggota Dewan perwakilan Daerah (DPD) RI itu saat diskusi melalui aplikasi berbalas pesan WhatsApp bersama Nova Indra, Direktur Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati.

Ketua Umum PPTS Afnan Hadikusumo P.Ua di salah satu kegiatan pelantikan Pendekar Kehormatan Tapak Suci (Credit: AH)

Menurut Pendekar Afnan, sebagai bagian tak terpisahkan dari Persyarikatan Muhammadiyah, Tapak Suci harus tunduk dan patuh terhadap kebijakan yang dituntun oleh persyarikatan.

“Khusus untuk urusan Pilkada saat ini, saya meminta, semua anggota Tapak Suci agar turut menjaga situasi agat selalu kondusif di daerah masing-masing,” jelasnya.

Selain itu, katanya lagi, semua kegiatan yang berkaitan dengan non beladiri, koordinasi dengan Persyarikatan adalah sebuah keharusan. “Tetap berkoordinasi dengan pimpinan Muhammadiyah setempat,” tegasnya.

Sementara itu, menurut Nova Indra yang juga Kader Utama di perguruan beladiri di bawah pimpinan Pendekar Afnan tersebut mengatakan, penggunaan atribut Tapak Suci sebaiknya dihindari dalam kegiatan-kegiatan perpolitikan oleh Anggota TSPM.

“Tidak pada tempatnya. Dan bisa-bisa membawa kerugian bagi Tapak Suci. Karena di Tapak Suci juga banyak tokoh-tokoh yang berbeda arah politik. Jadi jangan sampai kegiatan politik praktis membawa dampak negatif di tubuh Tapak Suci sendiri,” jelasnya. (d’)

Blibli.com
Blibli.com