Siap Dibuka, Sekolah Tatap Muka Butuh Sinergi Lintas Sektor

Berita Nasional110 Dilihat

WPdotCOM, Jakarta – Delapan bulan terakhir Indonesia berjuang menghadapi pandemi Covid-19. Pandemi mengacaukan berbagai aspek kehidupan. Tidak hanya berdampak di bidang kesehatan, namun juga secara signifikan berdampak pada dunia pendidikan.

Deputi Bidang Koordinasi Peningakatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono menjelaskan, berdasarkan hasil survei pelaksanaan pembelajaran, terdapat 646.192 satuan pendidikan dan lebih dari 68 juta peserta didik terdampak pandemi Covid-19, sehingga harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ)

Menurut Agus, PJJ memiliki tantangan tersendiri di tiap daerah, seperti tantangan kondisi geografis, sosial dan ekonomi yang beragam. PJJ, kata dia, menjadi sesuatu yang sulit dilakukan untuk daerah-daerah yang memiliki kondisi yang tidak memadai.

Hal itu dijelaskan Deputi Agus Sartono saat memberikan arahan secara virtual dalam Pengumuman SKB Empat Menteri (Mendikbud, Menag, Menkes, Mendagri) Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19, pada Jumat (20/11).

“Pemerintah menyadari keputusan pembelajaran di rumah merupakan keputusan yang sulit, tetapi harus diambil akibat adanya pandemi Covid-19 ini. Keputusan diambil demi mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik dan tidak mengambil resiko kehilangan satu generasi,” tuturnya.

Agus mengatakan, PJJ tidak bisa secara optimal mengembangkan kompetensi siswa. Siswa hanya memperoleh unsur knowledge saja. Sedangkan unsur attitude dan value tidak dapat terpenuhi dengan baik.

“Karena peserta didik harus melaksanakan praktikum untuk mengembangkan skill mereka, dimana praktikum akan sangat sulit untuk dilakukan di rumah masing-masing siswa. Hal yang sama juga berlaku untuk aspek attitude dan value yang penting bagi pengembangan karakter peserta didik,” imbuhnya.

Blibli.com
Blibli.com