WPdotCOM, Bandung – Di tengah masa pandemi saat ini, setiap sekolah dalam pembelajarannya dilaksanakan secara jarak jauh (PJJ) demi mengurangi penyebaran virus covid-19 yang masih cukup berbahaya jika diadakannya kegiatan KBM secara langsung atau tatap muka.
Namun, masa pandemi juga bukan alasan untuk tidak berprestasi dan berkarya. Sebagaimana dipaparkan oleh Cecep Rahmat Hidayat, M.Pd, Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 1 Ciwidey saat ditemui di sekolah beberapa waktu lalu.
“Walaupun di masa pandemi ini tidak adanya pembelajaran KBM tatap muka secara langsung, diganti dengan PJJ, tapi berbagai kegiatan siswa baik itu kegiatan lomba, maupun kegiatan lainnya tetap dapat digelar secara virtual. Seperti kegiatan Hari Guru kemarin tetap kita laksanakan namun secara virtual, misalnya,” ujarnya.
Lebih lanjut Cecep menyebutkan, di tengah masa pandemi ini, bukan berarti sekolah ini tidak ada kegiatan sama sekali. Sekolah yang dipimpin oleh Arief Hardiana, M.Pd ini, tetap laksanakan berbagai kegiatan lainnya selain KBM sebagaimana mestinya secara Daring.
Demikian juga dengan kegiatan lomba-lomba yang dilaksanakan secara virtual juga selalu mereka ikuti. Terbukti ada siswa dari sekolah ini yang berhasil mengukir prestasi pada lomba KSN tingkat provinsi dan mendapat juara. Siswi SMAN 1 Ciwidey yang meraih medali perunggu pada KSN Tk. Nasional bidang Kimia itu adalah Irma Srimulyati. Ini adalah bukti bahwa sekolah tidak dihalangi oleh pandemi atau apapun demi tetap mengukir prestasi.

“Pandemi tidak akan menghalangi kami untuk tetap berusaha dalam pengembangan prestasi. Meskipun keterbatasan segalanya, namun kami harus bisa berkarya dan berekpresi,” papar Cecep.
Dilanjutkanya lagi, dalam rangka pengembangan prestasi dan ekpresi, beberapa waktu lalu di penghujung tahun 2020, SMAN 1 Ciwidey telah mengadakan kegiatan Mojang Jajaka yang dilaksanakan secara virtual. Kegiatan yang diakhiri Januari 2021 sebagai pengumumuman pemenangnya.
“Sebenarnya kegiatan ini sudah lama ingin kami selenggarakan, namun dikarenakan berbagai kendala akhirnya dapat kami selenggarakan pada akhir tahun 2020. Sedangkan untuk pengumumannya kegiatan tersebut dilaksanakan pada awal Januari tahun 2021, dan keluarlah 10 finalis,” ungkap Cecep lagi.
Lebih jauh ia menjelaskan, pada pelaksanaannya, tentunya para finalis tersebut dipanggil ke sekolah secara langsung. Karena pada tahap akhir, finalis tersebut akan melalui penilaian akhir pada lomba Unjuk Kabisa.
“Pada sesi tersebut para finalis tersebut memperlihatkan apa saja kabisa dia yang merupakan andalan bagi peserta itu sendiri. Untuk sesi itu, kita laksanakan secara tatap muka dan tentunya sangat memperhatikan Prokes Covid-19 sesuai prosedur yang benar tentunya,” imbuh Cecep.
Pelaksanaan Moka yang diselenggarakan SMAN 1 Ciwidey ini, dalam penilaiannya buka saja berpatokan pada penilaian juri. Namun ada juga penilaian input dari siswa, itu berdasarkan penilaian umum dan wawasan juga masuk dalam penilaian.
Dari seluruh peserta yang berjumlah 40 orang tersebut, yaitu kelas X dan XI, sedang siswa kelas XII sebagai panitia, muncul 3 besar sebagai pemenang dari kegiatan tersebut.