SMA Telkom Bandung Siapkan PTM Terbatas dengan Perangkat dan Sistem ICT Berkualitas

Berita Daerah168 Dilihat

WPdotCOM, Bandung – Sejak pandemi melanda, banyak mematikan berbagai sektor dan sendi sendi kehidupan. Tidak ketinggalan juga dunia pendidikan.

Setiap sekolah meliburkan siswanya karena takut akan penularan dari virus Covid-19 yang sangat ganas tersebut. Namun akankah dunia pendidikan juga harus mati suri karena keadaan tersebut?

Akhirnya pemerintah melalui Menteri Dikbudristek Nadiem Makarim mengeluarkan penyesuaian kebijakan. Kebijakan pendidkan tersebut yaitu melalui sistem pembelajaran daring (dalam jaringan)

Ditemui di sekolah, Kepala SMA Telkom Bandung Drs. Tatang Taryana, yang beralamat di jalan Radio Palasari Kabupaten Bandung itu mengatakan, bagi pihaknya, pembelajaran yang seperti ini (daring -red) tidak terlalu merepotkan dan kaget.

“Di samping itu kita sudah memiliki sarana pendukung yang lengkap, proses belajar mengajar dapat terjadi. Sekolah kami didukung oleh ICT yang sudah sangat memadai,” terangnya.

Bahkan bukan hanya kegiatan belajar mengajar saja, kegiatan ekskul juga bisa dilaksanakan dengan ICT tersebut. Dari 27 jumlah ekskul yang ada, banyak yang dikembangkan melalui program ICT.

“Seperti ekskul Tutor Teman Sebaya untuk baca tulis Alquran, Tahfiz Quran, DGT (Desain Grapis Quran), PMR, dan banyak lainnya yang semua dilaksanakan secara online (daring),” ungkap Tatang.

Menyikapi rencana pemerintah yang akan kembali membuka pembelaran tatap muka pada awal ajaran tahun baru 2021 ini, Tatang mengatakan, kita sebagai pelaksana lapangan tentunya harus nurut dan manut pada apa yang sudah diprogramkan oleh pemerintah.

“Namun kalau boleh dan tidak melanggar aturan, untuk pembelaran tatap muka yang sudah diwacanakan pada awal tahun ajaran nanti, kami maunya menjadi yang yang paling terakhir saja menjalankan PTM.

Menurutnya, SMA Telkom Bandung bukan berarti tidak siap. “Untuk semua itu, dalam hal sarana dan prasarana kami sudah sangat siap. Bahkan ruang kelas sudah kami set sebagaimana mestinya untuk 50% siswa yang akan melaksanakan PTM nanti. Tempat cuci tangan sudah lebih 40 titik. Demikian juga dengan ruangan kelas sudah disesuaikan untuk kebutuhan kegiatan pembelajaran,” tambahnya.

Pada pelaksanaan pembelajaran nanti, sambung Tatang, karena ruang kelas sudah diset bisa langsung untuk pembelajaran daring dan luring. “Yang mana pembelajaran daring dan luring kami serentakkan secara bersamaan sesuai jadwal yang nanti sudah kita sepakati bersama,” tegasnya.

Blibli.com
Blibli.com