WPdotCOM, Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mengembangkan aplikasi pembelajaran berbasis teknologi informasi yang dikenal dengan Rumah Belajar.
Aplikasi yang telah dikembangkan sejak 2011 itu memiliki dua fitur menarik, yaitu laboratorium maya dan pustaka maya.
Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih, menyampaikan bahwa upaya yang dilakukan Kemendikbudristek ini agar semua kalangan dapat mengakses pembelajaran jarak jauh di mana saja, kapan saja, dan semakin berkualitas selama masa pandemi Covid-19.
“Aplikasi ini merupakan portal pembelajaran berbasis laman yang berisi berbagai macam metode pembelajaran. Mulai dari sumber belajar kelas maya yang dapat diakses orang tua, guru di sekolah, peserta didik dan masyarakat,” paparnya saat memberikan sambutan, di Jakarta, pada Kamis, (29/7).
Dalam paparannya, Sri menjelaskan fitur dalam Rumah Belajar yang bernama pustaka maya. Aplikasi ini adalah layanan pustaka digital yang berisi berbagai topik bahan belajar yang dapat diakses masyarakat melalui laman https://psbsekolah.kemdikbud.go.id/.
Fitur lainnya yaitu laboratorium maya yang bentuknya seperti laboratorium riil yang digunakan dalam aktivitas pembelajaran ataupun penelitian secara ilmiah. Sri Wahyuningsih mengatakan, portal ini hadir untuk memperkuat literasi sains pengunjung.
“Ini merupakan upaya konkret pemerintah dalam menyiapkan Profil Pelajar Pancasila untuk pelajar kita yang menjadi elemen penting untuk mempersiapkan generasi unggul di masa yang akan datang,” imbuhnya.
Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Makassar, Khaeruddin, dalam paparannya menyampaikan perbandingan laboratorium riil di sekolah dengan laboratorium maya. Laboratorium riil adalah ruangan untuk melakukan kegiatan percobaan atau praktikum yang dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan yang riil.
Di dalamnya tersedia seperangkat peralatan nyata dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menggunakan laboratorium merupakan sebuah eksperimen nyata.
“Melalui kegiatan laboratorium riil siswa mempelajari fakta, gejala, merumuskan, konsep, prinsip, hukum dan sebagainya,” jelas Khaeruddin. Sedangkan laboratorium maya adalah perangkat lunak (software) yang dijalankan perangkat keras (hardware). Di mana, semua peralatan yang diperlukan terdapat di dalam perangkat lunak laboratorium maya tersebut.
Khaerudin menyimpulkan bahwa laboratorium maya merupakan fasilitas untuk melakukan kegiatan ilmiah berupa penelitian, eksperimen, pengujian, dan pengukuran yang terkontrol dalam kondisi tidak nyata atau tidak sebenarnya.