Guru Penggerak Diprioritaskan Tempati Posisi Strategis di Lembaga Pendidikan

Berita Nasional69 Dilihat

WPdotCOM, Jakarta –  Kemdikbudristek melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), mendorong lulusan Program Guru Penggerak (PGP) mendapatkan prioritas untuk menempati posisi strategis di lembaga pendidikan.

“Dari awal saya ingin memastikan bahwa Guru Penggerak adalah talenta pemimpin masa depan, seperti kepala sekolah, pengawas, dan lain-lain,” ujar Nadiem Makarim, Kamis (5/8) dalam Dialog Pendidikan Program Guru Penggerak (PGP) secara virtual.

Untuk itu, lanjutnya, Kemdikbud merancang regulasi yang mendukung dan memastikan alumni Guru Penggerak benar-benar mendapatkan prioritas dan kesempatan pertama di posisi kepemimpinan.

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan, Program Guru Penggerak adalah pelatihan yang diberikan kepada guru sebagai upaya memberikan dampak nyata pembelajaran di kelas agar menjadi lebih menyenangkan dan bukan sekadar pendidikan dan pelatihan (diklat) biasa.

“Guru bukan sekadar dilatih cara mengajarnya saja, tetapi dibuka pemikirannya agar secara mandiri dapat bereksperimen dan percaya diri mengikuti instingnya dalam menciptakan format pembelajaran yang menyenangkan sehingga murid pun merasakan perbedaannya di kelas,” lanjut dia.

Pada kesempatan itu, Nadiem hadir dengan tujuan untuk berbagi inspirasi serta semangat positif di tengah perjuangan memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bersama para pemangku kepentingan pendidikan.

Ia turut mengungkapkan bahwa dirinya selalu antusias ketika berbincang dengan para guru yang tergabung dalam program Guru Penggerak karena dirinya merasakan momen emosional, khususnya ketika banyak guru yang mengaku belum pernah ada program yang mampu mengubah pola pikir dan menggugah identitas diri mereka sebagai pendidik.

Senada dengan itu, Direktur Jenderal (Dirjen) GTK, Iwan Syahril menyampaikan apresiasi atas komitmen, perjuangan, semangat, dan daya juang peserta yang telah menjalani pendidikan Program Guru Penggerak Angkatan I selama sembilan bulan terakhir.

“Kita semua sangat bangga dengan terlihatnya perubahan pola pikir dan pembelajaran guru-guru kita terutama dalam melihat dan memosisikan murid. Semangat egaliter, terbuka, terus belajar dan berbagi serta budaya refleksi telah mengakar di kalbu para guru-guru kita,” ungkapnya.

“Saya berharap setiap pengalaman maupun pembelajaran yang telah didapatkan oleh para guru selama pendidikan bisa menjadi berkah yang menginspirasi setiap lapisan pendidikan di lingkungan masing-masing,” pesan Iwan.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Garut, Rudy Gunawan mengungkapkan bahwa adanya PGP menunjukkan adanya perhatian dan komitmen pemerintah pusat untuk meningkatkan kompetensi guru di Indonesia.

“Menurut saya, program ini menukik pada hal pokok dalam proses belajar mengajar. Guru diberikan modul pembelajaran tentang bagaimana strategi mendidik yang baik berdasarkan filosofi Ki Hajar Dewantara yang berfokus pada kebutuhan anak. Pemimpin pembelajaran adalah guru yang diarahkan dengan benar,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Tulang Bawang Barat, Umar Ahmad juga menilai bahwa program PGP ini sangat luar biasa, karena dapat membangun peradaban Indonesia ke depan.

“Kami siap mendukung program ini karena memberikan ruang kepada guru untuk melakukan diferensiasi pembelajaran kepada peserta didik,” ucapnya.  (SP)

Blibli.com
Blibli.com