
WPdotCOM, Surabaya – Kemendikbudristek terus melakukan sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah (Pemda) dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan memanfaatkan platform Merdeka Mengajar.
Hal tersebut disampaikan Direktur Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kemendikbudristek, Rachmadi Widdiharto, saat melakukan audiensi dengan Wali Kota Surabaya dan Bupati Sidoarjo.
Audiensi itu terkait implementasi Kurikulum Merdeka dan pemanfaatan platform Merdeka Mengajar di satuan pendidikan pada tahun ajaran baru, Senin (25/7). Pertemuan tersebut dilakukan secara terpisah di Kantor Wali Kota Surabaya dan di Pendopo Bupati Sidoarjo.
“Kita ingin membangun sinergi dan kolaborasi antarpemangku kepentingan, khususnya pemerintah daerah, agar tidak terjadi miskonsepsi tentang Kurikulum Merdeka, dan mendorong guru untuk terus belajar dan berbagi melalui Platform Merdeka Mengajar,” ujar Rachmadi di Kantor Walikota Surabaya pada Senin (25/7).
Pada kesempatan ini, ia menegaskan perlunya masyarakat memiliki pemahaman utuh tentang penerapan.
Pertemuan dengan pimpinan daerah ini, kata Rachmadi, bertujuan untuk mengajak bersama pemerintah daerah meninjau pelaksanaan implementasi Kurikulum Merdeka tahap awal di satuan pendidikan. Melalui implementasi Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek ingin memulihkan pembelajaran sekaligus mencetak Profil Pelajar Pancasila.
“Kurikulum Merdeka dilakukan dalam rangka memulihkan pembelajaran melalui pembelajaran bermakna, menyenangkan, dan relevan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan tahap perkembangan murid. Kita ingin murid-murid kita menjunjung Profil Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, serta berkebinekaan global,” urainya.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menyambut baik dan mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan di Kota Surabaya.
Ia berharap, terobosan Kemendikbudristek ini akan membuat pembelajaran menjadi lebih mudah bagi peserta didik dalam upaya menghasilkan anak-anak yang memiliki rasa toleransi, cinta tanah air, dan saling menghormati.
“Atas nama pemerintah kota Surabaya, saya mendukung penuh implementasi Kurikulum Merdeka di Surabaya,” tuturnya saat menerima kunjungan kerja Direktur Guru Dikdas, Kemendikbudristek.
Eri Cahyadi sepakat bahwa penerapan Kurikulum Merdeka bukan sekadar untuk ‘gaya-gayaan sekolah’ ataupun pencitraan dinas, melainkan harus berdasarkan inisiatif dan hasil refleksi sekolah agar penerapannya tumbuh secara organik dan tidak dipaksakan.
