Muhadjir: “Murid Sekolah Vokasi Harus Punya Mental Siap Kerja”

Berita Daerah94 Dilihat

Karawang – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, mendorong agar murid sekolah vokasi memiliki mental siap kerja, selain keterampilan, dan penguasaan teknologi.

“Banyak murid sekolah vokasi yang memiliki penguasaan teknologi, keterampilan dan kecakapan kerja yang baik. Namun mental bekerja belum terbentuk, sehingga belum bisa bekerja dengan baik. Itu saya kira penting,” ungkapnya dikutip dari keterangan yang diterima, Minggu (9/10).

Maka dari itu, Muhadjir berharap adanya sinergi antara sekolah vokasi dengan industri yang memiliki dampak timbal balik yang baik untuk menyiapkan angkatan kerja.

Hal ini juga bisa membentuk ekosistem industri di lingkungan sekitarnya. “Kemudian hubungan dengan lingkungan masyarakat sekitar punya dampak akan segera tumbuh menjadi ekosistem industri. Sehingga industri yang ada di sini tidak eksklusif, tetapi justru memperkuat dengan lingkungannya,” ujarnya.

Apalagi, kata Muhadjir, pemerintah saat ini sedang bekerja keras untuk menyiapkan angkatan kerja yang mumpuni untuk menyongsong era Revolusi Industri 4.0. Bahkan, Presiden telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.

Muhadjir menjelaskan, Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tersebut ditujukan untuk mengakselerasikan pendidikan vokasi dan juga pelatihan vokasi, tidak hanya di SMK tetapi juga di Politeknik.

Hal itu disampaikannya saat memberikan tausiyah dalam kegiatan peletakkan batu pertama SMK Muhammadiyah 3 Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Sabtu (8/10) kemarin.

Muhadjir pun meminta agar pihak SMK ataupun politeknik bisa mempelajari dan mengimplementasikan Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi tersebut.

Dia juga meminta agar SMK dan politeknik bisa menggandeng dan bermitra dengan industri. Menurutnya, hal itu merupakan salah satu amanat yang tertuang dalam Perpres.

“Supaya ada hubungan kemitraan antara sekolah dan industri terutama untuk transfer teknologi termasuk juga resource sharing,” ujar Muhadjir.

Lebih lanjut, Muhadjir mengungkapkan, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah melakukan resources sharing, baik dalam hal teknologi, ataupun SDMnya.

”Jadi supaya karyawan-karyawan industri yang sudah mahir yang sudah senior dihimbau untuk bisa mengabdikan diri di sekolah, menularkan, mewariskan pengalaman kerja dia pada siswa-siswa,” ungkapnya. (sumber: okezone)

Blibli.com
Blibli.com