Jakarta – Kemendikbudristek menghadirkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dalam program MBKM, pendidikan tinggi didorong bekerja sama dengan industri.
Lewat cara ini, talenta digital dengan cepat dapat dihadirkan. Plt Dirjen Diktiristek Kemdikbudristek, Nizam, menyebut hal ini sebagai langkah strategis yang dapat dilakukan.
“Kita perlu shortcut yang progresif yang strategis. Yang kita lakukan dalam MBKM kita harapkan output talenta digital dalam 2,5 tahun kita dapatkan,” ujar Nizam dalam webinar Pendidikan Tinggi di Masa Depan, Selasa (18/10).
Dia menyebut kebutuhan talenta digital sangat mendesak. Pihaknya ingin dalam 2,5 tahun Indonesia memiliki puluhan ribu SDM yang ahli di bidang artificial intelegent, digital analytical, machine learning.
“Dengan MBKM dalam 2,5 tahun kita bisa hasilkan 60 ribu talenta di bidang digital itu dengan kolaborasi dengan industri,” paparnya.
Menurutnya, kebutuhan sebesar 60 ribu itu tidak akan bisa didapatkan dalam 2,5 tahun bila menggunakan cara konvensional. Cara konvensional yang dimaksud ialah dengan membuka prodi-prodi bidang AI, digital analytical, dan machine learning.
“Kalau kita buka prodi AI, hari ini kita buka, baru lima tahun lagi kita punya 100 lulusan dari satu prodi. Berapa prodi yang perlu kita siapkan untuk menghadirkan talenta ini. Jadi, dengan MBKM dengan kolaborasi dengan industri akan mempercepat itu,” tutur dia. (medcom)