Green School Bali, Finalis Sekolah Terbaik Dunia Aksi Lingkungan

Teknologi110 Dilihat

Jakarta –  T4 Education bersama Accenture, American Express, Yayasan Hasanah, Templeton World Charity Foundation, dan Lemann Foundation menyaring sejumlah sekolah yang memiliki aksi terhadap lingkungan.

Mereka memberikan penghargaan bagi sekolah yang memiliki praktik baik pada bidang lingkungan. Dalam penghargaan ini dipilih lima sekolah dari seluruh dunia yang memiliki kontribusi terhadap kelestarian lingkungan.  Salah satu sekolah di Indonesia menjadi finalis dalam penghargaan tersebut.

“Finalis ke tiga, adalah Green School Bali,” ujar Pendiri T4 Education, Vikas Pota, dalam keterangannya, Jumat lalu.

Green School atau Sekolah Hijau bali telah menjadikan environmentalisme sebagai bagian integral dalam struktur sekolah. Sekolah Hijau membangun inisiatif bio bus hingga toilet kompos.

Pada penghargaan ini, SMA Negeri Bonuan Buquig di Filipina memenangkan peringkat pertama. Sekolah tersebut melakukan penanaman kembali hutan bakau yang rusak untuk memperbaiki kerusakan lingkungan yang berdampak pada siswa-siswinya yang sebagian besar tinggal di dekat kawasan tambah dan daerah pesisir.

Pada 2009 di daerah sekolah tersebut, atau kota Dagupan, Filipina sering terendam banjir. Tambak, sawah dan industri di daerah tersebut mengalami kerusakan berat.

Alhasil, hutan bakau mati, dan sungai terpapar langsung terik matahari dan membuat mahluk hidup di ekosistem air tersebut mati. Ikan, kepiting, dan kerang-kerangan menghilang dari sungai.

Padahal, para siswa dan keluarganya mengandalkan hasil tangkapan ikan untuk dimakan. Dengan hilangnya sumber nafkah utama, akhirnya banyak siswa yang membolos karena harus bekerja untuk menghidupi keluarga.

SMA Negeri Bonuan Buquig mengambil tindakan untuk mendukung para siswanya dan menyelamatkan lingkungan setempat. Menggerakkan lebih dari seratus sukarelawan, sekolah ini menanam ribuan bibit bakau setiap tahun dan menciptakan habitat dan tempat berlindung baru bagi ikan.

“Sebagai akibatnya, hutan bakau di sepanjang bantaran sungai Longos kini nyaris dipulihkan dan distabilkan,” lanjut Vikas.

Sekolah ini juga memprakarsai Pembersihan Pantai Internasional pada tahun 2014, bekerja sama dengan para relawan untuk membersihkan garis pantai Bonuan. Sampah yang terkumpul kemudian diklasifikasikan dan dipilah untuk menentukan bahan-bahan yang dapat terurai dan tidak dapat terurai.

Bahan-bahan yang dapat didaur ulang dipakai kembali sebagai pot taman dan dekorasi. Mereka juga menanam pohon untuk merehabilitasi tempat pembuangan sampah setempat.

“Selamat kepada Sekolah Menengah Atas Negeri Bonuan Buquig karena memenangkan Penghargaan Sekolah Terbaik Dunia untuk Aksi Lingkungan yang perdana. Guru-guru di mana pun akan terinspirasi oleh contoh sekolah Filipina yang luar biasa ini, yang karya penuh inspirasinya menerangi jalan menuju masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (medcom)

Blibli.com
Blibli.com