Jakarta – Sekretaris Jenderal lakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pendidikan Selandia Baru, Hon Chris Hipkins beberapa hari lalu di Jakarta.
Pertemuan tersebut mendiskusikan potensi kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Selandia baru, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia. Tak hanya itu, dirumuskan pula naskah Memorandum Saling Pengertian bidang pendidikan antara Indonesia dan Selandia Baru juga diangkat dalam diskusi.
Selama diskusi, delegasi Kemendikbudristek dan Selandia Baru saling bertukar informasi mengenai fokus pendidikan saat ini di masing-masing negara. Sesjen Kemdikbudristek Suharti menyebut, fokus kementerian mencakup peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan peningkatan kualitas institusi pendidikan di Indonesia melalui pelatihan, penyediaan dana abadi pendidikan, program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI), pengembangan riset, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, serta peningkatan pengajaran Bahasa Indonesia di luar negeri.
“Kami mengusulkan pembukaan institusi Selandia Baru di Indonesia yang dapat berupa pembukaan fakultas, program dual degree dan atau pusat penelitian di institusi pendidikan di Indonesia,” terang Suharti.
Menyambung hal itu, Menteri Pendidikan Selandia Baru menyampaikan, fokus pendidikan di Selandia mencakup pelatihan guru, penguatan riset, dan penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam hal riset, Selandia Baru memiliki keunggulan dan fokus di bidang energi terbarukan, perubahan iklim dan pengelolaan pangan.