
Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar menyoroti krisis guru di dunia pendidikan Indonesia.
Ia menyatakan, meski pemerintah menggenjot pembangunan gedung sekolah dengan fasilitas yang lengkap dan kurikulum yang bagus, namun jika tidak ada guru maka pendidikan tidak akan terwujud. Sebaliknya, tanpa gedung sekolah dan kurikulum pun selama ada guru yang bagus, berkualitas dan berdedikasi, proses pendidikan akan dapat berlangsung dengan baik.
“Ya karena kita tahu guru yang bagus bisa mengajar di mana saja, di rumah warga, di balai desa, atau bahkan di bawah pohon, tanpa terpaku pada bangunan sekolah. Mereka juga dapat membuat kurikulum sendiri sesuai kebutuhan setempat. Tapi kalau gurunya kurang, ya susah,” urai Cak Imim dalam keterangan resminya, Kamis (22/12).
Legislator Dapil Jawa Timur VIII itu lantas mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) untuk mengevaluasi permasalahan di sektor pendidikan saat ini, khususnya terkait krisis guru. Gus Muhaimin menilai guru merupakan unsur utama dalam pendidikan.
“Guru itu inti dari pendidikan. Tanpa mereka saya kira sistem pendidikan kita nggak akan jalan. Tentu saya prihatin kita sekarang ini mengalami krisis guru, padahal guru unsur utama dalam pendidikan,” katanya.
Ia juga meminta Kemdikbudristek untuk segera menyusun solusi jangka menengah dan jangka panjang untuk mengatasi krisis tersebut, mengingat penyediaan guru bukan hanya untuk sekolah negeri, tapi juga untuk sekolah swasta.
“Kendali perbaikan tentu saja ada di tangan pemerintah. Misalnya memperbaiki rekrutmen guru PPPK, manajemennya harus diperbaiki lagi. Seleksi guru harus mengedepankan kualitas dan kapasitas mumpuni,” ungkapnya. (parlementaria)
