
Jetis – Sebagai upaya untuk mendorong siswa peduli lingkungan, SMP Negeri 1 Jetis menggelar bimbingan teknis. Kegiatan itu melibatkan 123 siswa di sekolah. Nantinya, ratusan siswa itu digadang menjadi kader Lingkungan (Kaling) dan Kader Kesehatan Remaja (KKR).
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Jetis Sri Lestari mengatakan, para kader diharapkan mampu menularkan ilmu kepada teman di sekolah. Terlebih, dapat mempraktikkan keilmuannya di rumah. Sesuai dengan visi, misi, dan moto sekolah, adanya bimtek akan mendorong sekolah segera menyandang sekolah Adiwiyata. Karena sebelumnya, sekolah telah mencanangkannya.
“Ke depannya sekolah ini akan menjadi ‘terangi’ yaitu tertib, rapi, rindang, dan indah,” kata Sri, belum lama ini.
Dalam kegiatan itu, sekolah membentuk kaling dan KKR. Terbagi dalam kelas biopori dan kompos, pengelolaan sampah, konservasi air, inovasi, ember tumpuk, losida, KKR, green house, go green, dan go clean.
“Masing-masing ada 12 sampai 15 anak. Jumlahnya sekitar 123 siswa yang terlibat dalam sembilan Kaling dan satu KKR,” jelasnya.
Kegiatan ini, diadakan salah satunya untuk meningkatkan kualitas sekolah di bidang lingkungan. “Sehingga kami sengaja mencanangkan sekolah Adiwiyata. Tujuannya agar warga sekolah tergerak,” ungkapnya.
Dengan dicanangkan sekolah Adiwiyata warga sekolah diharap bisa berpikir. Ada kemauan untuk segera berbenah. “Sehingga tujuan dari ini adalah untuk mengembalikan, membiasakan pola perilaku, dan budaya lingkungan hidup di sekolah,” tegasnya.
Dengan adanya bimtek dan pembelajaran berbasis lingkungan hidup, siswa sadar terkait pengelolaan dan pelestarian lingkungan sangat dibutuhkan. Karena jika lingkungan hidup tidak tertata dan dikelola dengan baik, maka sumber daya akan punah yang otomatis sumber kehidupan akan punah.
Untuk mendidik tanggung jawab siswa pula. Sekolah meminta siswa untuk menyiapkan bukti fisik dari pengajaran bimtek. “Siswa harus melaporkan dalam bentuk foto, video dan laporan singkat,” pungkasnya. (joglojateng)
