Pemerintah Dorong Perguruan Tinggi Vokasi Prioritaskan Program Praktisi Mengajar

Berita Nasional41 Dilihat

Jakarta – Kehadiran praktisi di kampus merupakan hal yang sangat penting bagi pengembangan dan penguatan pendidikan vokasi agar proses pembelajarannya berbasis praktik di dunia kerja.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kiki Yuliati. Lebih lanjut, ia berharap keterlibatan dan dukungan pimpinan Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) dalam pelaksanaan Program Praktisi Mengajar Angkatan 2, dapat berlangsung lebih masif di masa mendatang.

“Sebagai program prioritas, kami harapkan kehadiran praktisi untuk mengajar di kampus-kampus vokasi akan memberikan perspektif (yang lebih) praktis, yakni perspektif yang lebih kontekstual terutama untuk teori-teori yang diberikan oleh dosen maupun bahan-bahan belajar bagi mahasiswa,” terangnya pada Sosialisasi Teknis Pendaftaran Program Praktisi Mengajar Angkatan 2 bagi PTPPV, di Jakarta beberapa hari lalu.

Program Praktisi Mengajar yang diluncurkan Kemdikbudristek tahun 2022 lalu merupakan salah satu program unggulan atau flagship dalam kerangka kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini menarik keterlibatan praktisi ahli di berbagai bidang dalam proses pembelajaran di kampus melalui kolaborasi dengan dosen pengampu mata kuliah.

Kiki meyakini bahwa sektor pendidikan yang salah satunya adalah perguruan tinggi merupakan wadah dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul. Guna mengoptimalkan hal tersebut, perguruan tinggi harus membuka diri dengan menghimpun dukungan berbagai pihak dalam mengembangkan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas. Luaran pendidikan harus selalu ditingkatkan dan diperbaiki untuk memastikan bahwa relevansi para lulusan sejalan dengan kebutuhan dunia kerja dan dunia industri.

“Kita semua menyadari bahwa perkembangan dunia kerja terjadi begitu cepat, kemampuan perguruan tinggi untuk memberikan pendidikan yang dinamis dan relevan juga masih sangat terbatas. Oleh sebab itu, kami ingin mengajak kampus-kampus untuk membuka diri, menunjukkan contoh dan teladan keseharian kepada mahasiswa bagaimana kita berkolaborasi,” kata Kiki lebih lanjut.

Ia juga menegaskan bahwa kehadiran para praktisi di kampus perannya tidak untuk menggantikan para dosen, melainkan untuk melengkapi dan menguatkan apa yang telah diberikan oleh dosen.

Melalui program ini kata Kiki, para praktisi ikut mendidik generasi muda Indonesia agar lebih memahami bagaimana dunia kerja beroperasi sehingga mahasiswa akan lebih siap untuk terjun ke dunia kerja atau berwirausaha.

“Kami harapkan para mahasiswa akan lebih lengkap mendapatkan pengetahuan keterampilan serta menguasai kompetensi yang mereka perlukan untuk masa depan,” tegasnya.

Penyelenggaraan Program Praktisi Mengajar tahun 2022 telah menghasilkan sekitar 12 ribu kolaborasi yang melibatkan ribuan praktisi di lebih dari 800 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Pada tahun ini, Program Praktisi Mengajar membuka peluang bagi lebih banyak kolaborasi antara dosen dengan praktisi di berbagai bidang.

Pendaftaran Praktisi Mengajar Angkatan 2 bagi perguruan tinggi, koordinator perguruan tinggi, koordinator dosen, dan praktisi akan dibuka pada tanggal 19 Februari mendatang. Masyarakat dapat mengakses informasi lebih lanjut terkait program Praktisi Mengajar melalui Instagram: @praktisimengajar maupun laman: https://praktisimengajar.kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/.

“Kami membuka kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi untuk ikut bergabung dan mengundang banyak praktisi untuk hadir di tengah-tengah kelas mahasiswa vokasi,” imbau Kepala Program Praktisi Mengajar dan Wirausaha Merdeka, Gamaliel Waney. (SP)

Blibli.com
Blibli.com