Tokyo – Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk menyiapkan sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas tahun 2045. Salah satunya lewat pengembangan kerja sama pendidikan vokasi yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo di Jepang.
Pengembangan kerja sama tersebut dilakukan lewat penandatanganan naskah kerja sama (Memorandum of Understanding) yang dilakukan oleh Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria dan Rektor Shizuoka Professional University of Agriculture (SPUA), Shigehiko Suzuki. Keduanya bersepakat membangun kerja sama pendidikan vokasi dalam bidang pertanian yang meliputi pertukaran dosen dan mahasiswa, penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan bersama.
Turut hadir menyaksikan penandantanganan MoU, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang dan Mikronesia, Heri Akhmadi yang didampingi Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Tokyo, Yusli Wardiatno. Dubes Heri menilai kerja sama antara IPB dan SPUA sangat strategis.
“Indonesia dan Jepang memiliki kerja sama yang sangat baik di berbagai bidang, termasuk dalam bidang pendidikan dan penelitian,” ungkapnya dua hari lalu.
Dubes Heri juga menambahkan bahwa kerja sama antara IPB dan SPUA ini dapat menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan praktis yang mampu mendongkrak perkembangan di bidang pertanian sebagai prime mover ekonomi Indonesia ke depan, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor komoditas pertanian Indonesia ke Jepang.
Selain itu juga membuka peluang baru bagi pengembangan pendidikan dan penelitian di bidang pertanian dan kehutanan antara Indonesia dan Jepang.
Pada 1 Maret 2023, KBRI Tokyo yang diwakili oleh Wakil Kepala Perwakilan RI, John Tjahjanto Boestami dan Atdikbud Tokyo telah menyaksikan penandatanganan MoU antara sebuah konsultan tenaga kerja bernama Asean Nagoya Center (ANC) dengan Takayama College of Car Technology (TCCT).
Kerja sama yang didukung oleh Pemerintah Kota Takayama ini menargetkan rekrutmen mahasiswa alumni SMK dari Indonesia untuk belajar dua tahun di TCCT dan sesudahnya akan menjadi tenaga kerja terampil yang mengisi kebutuhan tenaga kerja di Jepang yang sedang menuju aging society. Sesudahnya, tenaga kerja terampil tersebut akan kembali ke Indonesia untuk berkarya dengan keahliannya.
Menyambut kerja sama tersebut, Wakil Kepala Perwakilan RI Tokyo dan Walikota Takayama mengapresiasi upaya ANC Nagoya dan Takayama College of Car Technology dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia di bidang otomotif. Kerja sama ini juga dinilai dapat membantu pemenuhan kebutuhan tenaga kerja pada industri otomotif di Jepang. (SP)