
SURABAYA – Kemdikbudristek menyelenggarakan pertemuan Regional Kedua Transformasi Digital Sistem Pendidikan di ASEAN (Second Regional Meeting on Roadmap on Declaration on Digital Transformation of Education Systems in ASEAN), pada Rabu (2/8).
Pertemuan yang diselenggarakan di Surabaya Jawa Timur itu, membahas pentingnya fungsi dan peran teknologi digital dalam upaya mentransformasi sistem pendidikan, khususnya pasca pandemi COVID-19.
“Manfaat Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan sudah banyak dibahas selama satu dekade terakhir. Namun, pandemi COVID-19 menandai momentum penting di mana sistem pendidikan menemukan potensi TIK yang sebenarnya dalam mentransformasi pembelajaran menjadi lebih relevan dengan tantangan abad ke-21,” demikian disampaikan Suharti, Sekretaris Jenderal Kemdikbudristek, dalam sambutannya pada pertemuan tersebut.
Pendidikan menjadi salah satu sektor yang mendapatkan perhatian besar dalam upaya pemulihan dunia dari dampak yang ditimbulkan oleh pandemi. Salah satu transformasi pascapandemi yang tengah digalakkan secara global adalah optimalisasi penggunaan teknologi digital dalam proses belajar mengajar.
Selama pandemi, teknologi digital pada awalnya dimanfaatkan untuk memastikan proses belajar mengajar tetap berlangsung pada penutupan sebagian atau seluruh sekolah.
Dalam perkembangannya, para pemangku kepentingan di bidang pendidikan menyadari adanya potensi teknologi digital untuk mengakselerasi pemulihan pembelajaran dan melanjutkan kembali upaya perwujudan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 4.
“Pandemi semakin menekankan kebutuhan untuk memperkuat kolaborasi dan memperbaharui komitmen kita dalam upaya menata ulang dan membangun kembali sistem pendidikan,” tutur Suharti.
Dalam rangka keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023, Kemdikbudristek berinisiatif untuk mengoordinasikan penyusunan Peta Jalan Transformasi Digital Sistem Pendidikan di ASEAN.
“Indonesia secara konsisten memperjuangkan transformasi pada semua jenjang pendidikan. Selama presidensi G20 tahun lalu, Indonesia mengedepankan pentingnya pemanfaatan TIK dalam pendidikan untuk mendukung pemulihan pembelajaran dan untuk mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif dan relevan,” jelas Suharti.
Halaman Selanjutnya…..