PADANG – Terhitung pukul 15.00 WIB, Rabu (6/11) kemarin, status Gunung Api Marapi yang terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar naik menjadi level III (Siaga). Beberapa imbauan dari pihak PVMBG pun telah disampaikan kepada warga di kaki gunung itu.
Mencermati kondisi yang demikian, Ketua Daerah 03 Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Sumatra Barat, Hj. Sita Tusti pun menyampaikan imbauannya kepada jajaran pengurus wilayah RAPI Kabupaten/Kota sekitar Gunung Marapi.
“Atas nama RAPI 03 Sumbar, kami mengimbau kepada rekan-rekan pengurus wilayah di Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Padang Panjang, agar selalu memonitor perkembangan dari pemangku kepentingan terkait Marapi yang terus berfluktuasi beberapa waktu belakangan,” sebut tokoh RAPI pemegang callsign JZ03IP itu, Kamis (7/11) sore kepada media ini melalui sambungan telepon.
Hj. Sita Tusti yang biasa disapa para pegiat radio komunikasi dengan panggilan Bundo itu mengatakan, saat ini melihat status Marapi yang naik menjadi siaga, seharusnya menjadi perhatian seluruh jajaran RAPI di Agam, Padang Panjang, dan Tanah Datar.
“Kita berharap kondisi ini tidak memburuk. Tapi tentunya perlu diwaspadai secara bersama oleh kita sebagai bagian dari organisasi komunikasi kebencanaan. Kita berharap, kawan-kawan di tiga wilayah itu selalu siaga dengan kondisi ini,” imbuhnya.
Bundo berharap, semua elemen RAPI tetap menjaga kondisi prima. “Perangkat radio jangan sampai kehabisan daya, sekretariat juga perlu selalu aktif untuk menginformasikan perkembangan yang ada. Jangan jauh dari perangkat,” sebutnya.
Kondisi Terkini Marapi, Hewan Gunung Mulai Turun ke Pemukiman
Seperti diketahui, Badan Geologi telah menaikan status Marapi menjadi Siaga karena beberapa perkembangan yang ada pada kondisi Gunung Marapi.
Hari ini, Kamis (7/11) warga di sekitar kaki Marapi mulai khawatir. Warga Kabupaten Agam di sekitar puncak Gunung Marapi mengungkap kecemasan terkait bencana, setelah ditemukannya beberapa hewan hutan yang turun ke pemukiman warga.
Disampaikan Kepala Desa Bukik Batabuah, Kecamatan Candung yang menerima laporan warganya dengan turunnya hewan gunung dari hutan sekitar puncak Gunung Marapi.
“Kami menerima laporan masyarakat kemudian mencek dan melihat langsung ada beberapa ekor monyet jenis simpai, kijang hingga beruang madu yang turun ke sekitar pemukiman warga,” kata Kepala Desa Bukik Batabuah, Firdaus, Kamis (7/11) seperti dilansir ANTARA.
“Ini menjadi kecemasan warga karena jika dilihat ke masa sebelumnya, hewan-hewan gunung juga turun ke permukiman warga sebelum erupsi utama di awal Desember 2023 lalu,” kata Firdaus.
“Ini yang juga terjadi hari ini, warga menganggap itu pertanda bagi warga bahwa Gunung Marapi sedang tidak aman, semoga tidak terjadi yang ditakutkan,” kata Firdaus.
Untuk saat ini, Firdaus mengungkap pemerintah desa hanya bisa melakukan sosialisasi langkah antisipasi dan imbauan kewaspadaan warga terkait erupsi atau banjir bandang lahar dingin.(ist)