JAKARTA – Sinergi dan kolaborasi lintas sektor antara kementerian/lembaga (K/L) dan daerah, jadi faktor penting mewujudkan kepentingan terbaik bagi perempuan dan anak.
Mengingat isu perempuan dan anak merupakan isu lintas bidang, dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan.
Demikian disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, saat mengikuti Rapat Koordinasi Menteri dan Kepala Badan di bawah Kementerian Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat dan Kebudayaan (Kemenko PMK) beberapa waktu lalu.
Arifah mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki tiga program hasil terbaik cepat (quick win) dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang membutuhkan sinergi Kementerian/Lembaga lainnya, yaitu Ruang Bersama Merah Putih, perluasan fungsi call center SAPA129, dan Satu Data Gender dan Anak.
“Ketiga program ini sangat beririsan dengan berbagai sektor pembangunan, mulai dari kesehatan, pendidikan, dan keluarga, hingga sektor lainnya. Oleh karena itu, kolaborasi dan kerja sama dengan kementerian/lembaga lain sangat penting agar program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dapat berjalan dengan baik,” ujarnya, Kamis (7/11/2024).
Dalam rapat tersebut, Arifah melaporkan langkah konsolidasi dalam merumuskan prioritas program PPPA yang telah dilaksanakan bersama berbagai K/L, Kepala Dinas pengampu urusan PPPA di Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta organisasi masyarakat.
Kemen PPPA menginisiasi program Ruang Bersama Merah Putih sebagai kelanjutan dari program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), yang akan tersebar di 114 titik di tingkat desa/kelurahan sebagai salah satu solusi untuk peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak.
“Melanjutkan program DRPPA, kami berupaya meningkatkan kualitas perempuan dan anak hingga ke akar rumput secara holistik di berbagai bidang pembangunan melalui Ruang Bersama Merah Putih,” jelas Arifah.