Status Marapi Level III, RAPI Sumbar Gelar Apel Siaga Bencana

Berita Daerah2384 Dilihat

PADANG – Cermati keputusan Badan Geologi menaikkan status Gunung Api Marapi dari level II (waspada) menjadi level III (siaga), Pengurus Daerah 03 Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Sumatra Barat segera ambil langkah.

Langkah tersebut dilakukan dengan menggelar Apel Siaga Bencana Marapi yang akan dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu (9-10/11/2024) besok. Lokasi kegiatan itu mengambil tempat di Kota Padang Panjang.

“Benar sekali. Kita di RAPI terus memonitor setiap perkembangan kebencanaan yang ada di Sumatra Barat. Dan setelah adanya keputusan Badan Geologi menaikkan status Marapi menjadi level III, kami segera konsolidasikan seluruh pengurus wilayah,” demikian sebut Ketua Daerah 03 Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Sumatra Barat, Hj. Sita Tusti kepada media ini melalui sambungan telepon, Jumat (8/11) pagi.

Menurut tokoh pegiat radio komunikasi dua arah yang biasa disapa Bundo itu, kegiatan Apel Siaga Bencana Marapi yang akan digelar di Padang Panjang tersebut, tentunya jadi momen penting eksistensi RAPI sebagai salah satu organisasi sosial yang bergerak di bidang bantuan komunikasi kebencanaan.

Sementara itu, secara terpisah Ketua RAPI Wilayah 03.06 Kota Padang Panjang Wadriadi, SH, melalui Wakil Ketua II-nya Deni Saputra menyampaikan, sebagai tuan rumah Apel Siaga Bencana Marapi RAPI Sumbar, pihaknya menyatakan kesiapan.

“Wilayah Padang Panjang adalah daerah yang terdampak langsung dari bencana alam Gunung Api Marapi. Dan kegiatan yang dilaksanakan RAPI Sumbar ini sebagai bukti kepedulian RAPI pada segala kondisi yang ada di tengah masyarakat,” sebut pemegang callsign JZ03FK itu.

Terkait agenda Apel Siaga Bencana Marapi yang akan diikuti sejumlah utusan pengurus wilayah RAPI dari kota/kabupaten di Sumbar itu, Deni menyebut, hal itu merupakan kesatuan gerak dari RAPI dalam menghadapi situasi tertentu.

“RAPI itu selalu bersama dalam setiap kondisi dan keadaan. Kita mengabdikan diri untuk kepentingan masyarakat dalam hal komunikasi kebencanaan. Kehadiran RAPI dibutuhkan oleh semua pihak,” jelas Deni yang juga ASN di Dinas Kominfo setempat.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejak dua hari lalu Gunung Api Marapi ditetapkan nasik status menjadi Siaga karena aktivitas vulkanik yang kian meningkat. Sejumlah erupsi berupa semburan material vulkanik cukup sering terjadi.

Menurut data Pos Pengamatan Gunung Api Marapi di Bukittinggi, sepanjang Kamis kemarin, sejak pukul 00.00 WIB sampai 18.00 WIB, tercatat ada tujuh kali letusan dan 13 kali hembusan dari puncak Gunung Marapi.

Perkembangan kondisi Marapi yang cukup mengkhawatirkan itu, juga terus diamati oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pemerintah daerah di Sumatra Barat didorong BNPB untuk cepat mengambil langkah antisipasi.

“Termasuk bila diperlukan segera melakukan evakuasi warga. Ini harus direspon cepat,” kata Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangannya, Kamis (7/11/2024).

Berdasarkan peta risiko kerawanan bencana yang dimiliki BNPB, selain lontaran material vulkanik, endapan material di sekitar kawah/lereng Gunung Marapi juga berisiko.

Suharyanto menjelaskan, hal itu berbahaya bagi masyarakat, karena sewaktu-waktu dapat turun melalui aliran sungai ketika diguyur hujan berintensitas deras dan berdurasi panjang.(ist)

Blibli.com
Blibli.com