JAKARTA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menyelenggarakan acara “Pak Menteri Ngariung Bersama Tokoh Bahasa, Sastra, dan Literasi”.
Acara tersebut menjadi ajang menjaring aspirasi bidang kesusastraan yang ditujukan untuk memajukan bahasa, sastra, dan literasi melalui pendidikan di Indonesia.
“Saya merasa bahagia berada di acara ini karena dua hal. Pertama, karena dapat berjumpa dengan para penyair yang karyanya saya baca dan berpengaruh pada hidup saya. Dan kedua, saya senang berjumpa dengan para penyair yang karyanya mampu menumbuhkan imajinasi dan mimpi masa depan,” ungkap Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, di Jakarta, baru-baru ini.
Mu’ti menyebut, bangsa bisa maju bukan hanya dengan sisi ekonomi saja, melainkan juga dengan pikiran besar dari para penyair yang luar biasa memantik generasi muda untuk bermimpi ke masa depan.
Selanjutnya, ia menginginkan bahwa ke depannya buku-buku sastra dapat diterbitkan dan distribusikan ke sekolah untuk dapat dibaca oleh peserta didik.
“Kita ingin dekatkan buku dengan masyarakat. Untuk itu, kami ingin meletakkan buku-buku di beberapa fasilitas publik, seperti bandara dan terminal, sehingga masyarakat bisa merasakan dan berdaulat dengan karya sastra berbahasa Indonesia,” ujarnya
Mu’ti berharap, rasa cinta pada sastra kembali tumbuh pada generasi muda sehingga literasi melalui karya-karya sastra dapat membangun peradaban bangsa yang hebat ke depannya.
“Kami ingin mendengar aspirasi untuk menghidupkan kembali semangat membaca dan budaya menulis khususnya menulis karya sastra. Saya yakin bahwa generasi muda membangun negeri ini salah satunya dengan lahirnya karya sastra yang hebat,” pungkas Mu’ti.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Azis, mengatakan bahwa Ngariung Menteri bersama tokoh bahasa, sastra, dan literasi ini merupakan kali pertama yang dilakukan sepanjang sejarah kesusastraan.
Menurutnya, acara ini menjadi ajang dialog yang menunjukkan kepedulian bersama tentang eksistensi sastra di Indonesia.
“Mereka adalah para pelaku nyata dari bidang bahasa, sastra, dan literasi. Malam ini menjadi saksi Menteri Abdul Mu’ti menyimak aspirasi dari para tokoh kesusastraan,” ungkap Aminudin.
Acara ini dihadiri oleh Kapoksi Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah dan Hj. Ledia Hanifa, yang turut membaca puisi.
Selain itu hadir pula Wamendikdasmen, Fajar Riza UI Haq, Sekretaris Jenderal, Suharti, Staf Ahli Bidang Hubungan dan Kelembagaan Masyarakat, Adlin Sila, pejabat eselon 2 Kemendikdasmen, dan sekitar 200 tokoh bahasa, sastra, dan literasi.
Dalam acara tersebut, Menteri Mu’ti melakukan juga pembacaan puisi karya Taufiq Ismail yang sekaligus menutup seluruh rangkaian acara Ngariung.(SP)