
JAKARTA – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie, menyampaikan pandangannya menyikapi maraknya perkembangan Artificial Intelligence khususnya di wilayah Asia Tenggara.
Hal itu disampaikan Wamen Stella saat menghadiri kegiatan 1st Regional Policy Convening of AI Ready ASEAN yang mengusung tema Fostering the Opportunities of Safe, Secure and Trustworthy AI in the Region yang digelar di Hall Nusantara, Sekretariat ASEAN, Rabu (12/2) kemarin.
Dalam sambutannya, Wamen Stella mendorong negara-negara ASEAN bijak dalam menyikapi maraknya perkembangan Artificial Intelligence. Menurut Wamen Stella, ASEAN sebaiknya mendesain kebijakan pendidikan yang menciptakan aspek kesiapan dan tanggung jawab (readiness and responsibility) dalam penggunaan Artificial Intelligence.
“Menyikapi perkembangan Artificial Intelligence, ASEAN perlu mendesain suatu kebijakan pendidikan yang terkait aspek kesiapan dan tanggung jawab dalam implementasi Artificial Intelligence,” ujar Wamen Stella.
Lebih lanjut Wamen Stella menjelaskan bahwa poin terpenting untuk membentuk aspek kesiapan dan tanggung jawab adalah literasi.
Ia menjelaskan, literasi dalam hal ini tidak hanya berarti seseorang mengetahui keberadaan AI semata, namun juga mencakup tiga hal antara lain mampu untuk menilai apakah suatu masalah dapat dipecahkan dengan AI atau harus dengan campur tangan manusia, menjelaskan dengan jelas mengapa AI tidak bisa digunakan untuk pemecahan masalah-masalah tertentu, dan bagaimana membuat rencana tertentu yang menggabungkan aspek AI dan manusia untuk memecahkan masalah.
“Pertama, seseorang yang siap akan AI harus menilai masalah seperti apa yang bisa dipecahkan secara tepat menggunakan AI atau masalah mana yang harus menggunakan input dari manusia. Kedua, orang dengan literasi AI harus mampu menjelaskan secara jelas mengapa AI tidak dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah tertentu. Ketiga, dirinya mampu membuat rencana tertentu yang menggabungkan aspek AI dan manusia untuk memecahkan masalah,” ujar Stella.
Penutup, Wamen Stella menyatakan bahwa Kemdiktisaintek mendukung berbagai inisiasi program yang dilakukan oleh ASEAN Foundation melalui AI Ready ASEAN ini. Wamen Stella berharap, dengan penggunaan AI secara massif dan bertanggung jawab di Indonesia mampu meningkatkan kemampuan civitas akademika dalam pendidikan tinggi Indonesia, serta membantu mempersiapkan talenta-talenta muda Indonesia, terutama di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) agar dapat lebih bersaing di masa depan.