SINGKAWANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang terus menunjukkan komitmen serius dalam upaya menurunkan angka stunting.
Hal ini ditegaskan oleh Wakil Wali Kota Singkawang, Muhammadin, saat membuka kegiatan Sosialisasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Ruang Bumi Bertuah, Kota Singkawang beberapa hari lalu.
Muhammadin menyatakan, Pemerintah Daerah akan terus memperkuat intervensi konvergensi secara terintegrasi sebagai strategi utama percepatan penurunan stunting. Ia mengajak seluruh pihak lintas sektor, mulai dari instansi pemerintah, BUMN/BUMD, media, hingga masyarakat untuk bersinergi.
“Upaya penurunan stunting ini membutuhkan keterlibatan semua pihak. Kolaborasi kita menjadi kunci keberhasilan hingga ke tingkat kelurahan,” ujarnya.
Sosialisasi Genting ini sekaligus menjadi implementasi dari SK Wali Kota Singkawang Nomor 400.13.37/122/DN-02.PPKB Tahun 2025 tentang Tim Pengendali Gerakan Orang Tua Asuh. Muhammadin menekankan bahwa penghargaan bukanlah tujuan, tetapi terpenuhinya hak anak secara menyeluruh.
“Angka stunting di Singkawang saat ini masih berada pada 20,1 persen, peringkat keempat di Kalimantan Barat. Ini menjadi pekerjaan rumah bersama yang harus segera dibenahi,” jelasnya.
Ia menyoroti masih rendahnya cakupan vaksinasi dan belum optimalnya pemberdayaan posyandu, sebagai salah satu faktor penyebab stagnasi penurunan stunting.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Barat, Nuryamin, menyampaikan gerakan Genting merupakan bagian dari program Quick Wins BKKBN yang menitikberatkan pada pendekatan gotong royong berbasis pentahelix.
“Gerakan Genting melibatkan unsur pemerintah, dunia usaha, media, akademisi, LSM, dan masyarakat. Bentuk kegiatannya berupa bantuan nutrisi, non nutrisi, akses air bersih, serta edukasi bagi keluarga berisiko stunting,” ungkapnya.
Adapun bentuk bantuan dalam program Genting meliputi: Nutrisi: makanan siap santap kaya protein untuk anak usia 0–23 bulan. Non-Nutrisi: perbaikan rumah dan MCK. Akses Air Bersih: pembangunan sumur bor. Edukasi: untuk remaja, calon pengantin, ibu hamil, serta peningkatan kapasitas ekonomi keluarga.(infopublik)