PADANG PANJANG – Gempa berkekuatan 4.6 Magnitudo yang terjadi pada Sabtu (19/4/2025) malam, pukul 20:47:13 WIB, dirasakan di banyak daerah di Sumatra Barat.
Hingga Minggu (20/4/2025), menurut laporan masyarakat, di Kota Padang Panjang terdapat bangunan sekolah yang terdampak gempa bumi tersebut.
“Benar sekali, sekolah kita, SDN 02 Padang Panjang Timur, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi semalam,” demikian sebut Kepala SDN 02 Padang Panjang Timur, Dafrial, M.Pd.I kepada awak media Warta Pendidikan, Minggu sore.
Dafrial menyampaikan, kerusakan pada bangunan sekolah yang dipimpinnya itu, terjadi pada ruangan majelis guru.
“Plafonnya ruangan majelis guru jatuh ke lantai menimpa meja-meja kerja,” sebut tokoh pendidik yang juga mantan aktivis organisasi kepemudaan itu.
Ia menambahkan, kerusakan yang terjadi, telah dicek oleh pihak terkait dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Panjang.
“Sudah ada pengecekan hari ini dari Pusdalops BPBD Padang Panjang,” imbuhnya.
Ia pun berharap, di tengah sekolah yang kini sedang berbenah dengan inovasi yang menarik bagi semua peserta didik itu, kejadian-kejadian dan kebencanaan yang terjadi tidak merusak program tersebut.
“Semoga kita semua dihindarkan dari bencana apapun. Kami di sekolah sedang berbenah menciptakan inovasi yang menarik bagi peserta didik. Tentunya ini butuh kenyamanan dan keamanan,” paparnya.
Sekolah Siaga Bencana
Sekaitan gempa bumi tersebut, Dafrial menyebutkan, program sekolah siaga bencana (SSB) memang sangat dibutuhkan.
“Program yang telah diinisiasi RAPI melalui Diksar Sekolah Siaga Bencana yang dilaksanakan baru-baru ini, perlu segera difollow-up. Kejadian-kejadian dan bencana di lingkungan pendidikan, dimungkinkan akan sering terjadi karena kita berada di daerah Patahan Semangko,” jelasnya.
Menurut Dafrial, program Sekolah Siaga Bencana di Kota Padang Panjang, adalah hal penting yang wajib direalisasikan dalam rangka menciptakan resiliensi bidang pendidikan terhadap kebencanaan.
“Semoga tidak lama lagi kita bisa aktifkan program-program sekolah siaga bencana melalui Gugus Sekolah Siaga Bencana (GSSB) yang telah dibentuk. Termasuk bagaimana komunikasi antar sekolah dan pemangku kepentingan melalui program tersebuat dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (*)