DI ERA GLOBALISASI dan persaingan Iptek menuju kemajuan suatu bangsa, harus didukung sumber daya manusia (SDM) diimbangi sumber daya alam (SDA) yang dikelola dengan baik.
Menurut logika insan pers yang profesional, hal itu menjadi sesuatu yang diharapkan. Kinerja pers, harus didasarkan dan berpedoman pada aturan dan perundangan, dan mekanisme yang ada.
Hubungan kerja antara insan pers dengan pemerintah, juga perlu dilakukan untuk menuju kerjasama baik yang saling mendukung.
Birokrat itu adalah mitra sejati untuk insan pers. Kita lahir berlandaskan aturan dan perundangan di negara kita cintai, Tidak ada insan pers yang ingin bertentangan dengan pemerintah. Tidak ada pula kepentingan pribadi atau golongan, Semua kinerja pers, selalu menjunjung tinggi demi NKRI.
Sebagai mitra pemerintah, insan pers jangan dikesampingkan. Perlu disadari, negara ini juga tidak akan maju tanpa kehadiran wartawan, demikian sebaliknya.
Di era sekarang, masih muncul adanya ketimpangan sosial atau tindakan mengacuhkan insan pers. Ini tentunya harus diantisipasi. Tugas pers, itu adalah tugas independen, demi kontrol sosial yang berlaku di negara kita.
Mengupas kerja sama antara insan pers dan birokrat atau pemerintah, terkadang yang terjadi seakan insan pers adalah pengemis. Salah besar!
Bahkan, tak jarang, orang yang dikontrol tidak suka karena kemungkinan ada penyimpanan. Pers hidup di media dan bukan makan gaji buta. Tetapi, insan pers bagaikan dianggap lalat, yang menimbulkan penyakit. Banyak pihak yang diduga alergi demi perimbangan suatu daerah.
Insan pers juga harus bekerjasama dalam memajukan sebuah daerah, bahkan bangsa dan negara. Tanpa pers dunia ini akan menjadi lebih baik. Dunia informasi melalui pers, adalah corong informasi terverifikasi, yang memiliki landasan hukum dan kekuatan. (Penulis: Saifuddin Gassing)
