LAMPUNG – Video viral yang beredar di media sosial tentang seorang guru SD nyaris mencekik muridnya saat upacara bendera, kini menemui titik terang. Disebutkan sejumlah pihak, video itu terjadi pada akhir Juli 2025 lalu.
Guru yang bernama Harmini tersebut, telah dinonaktifkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran, Lampung, merujuk laporan resmi dari Kepala UPTD SDN 9 Kedondong tertanggal 28 Juli 2025, yang menilai tindakan Harmini tidak mencerminkan sikap seorang pendidik.
Melalui Surat Perintah Tugas Nomor 800/1016/IV.02/P2K/VIII/2025 yang diteken Kepala Disdikbud Anca Martha Utama pada 1 Agustus 2025, Harmini resmi dinonaktifkan dari tugas mengajar PJOK di SDN 5 Kedondong.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Pesawaran Muhammad Rinaldi angkat bicara untuk menanggapi viralnya video dugaan intimidasi dan arogansi seorang guru di SDN 9 Kedondong tersebut.
Rinaldi meminta agar kasus ini ditangani serius dengan langkah tegas oleh dinas terkait. Dia mengatakan, sejak awal video beredar di media sosial, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesawaran untuk mengonfirmasi kebenaran kejadian sekaligus memastikan tindak lanjutnya.
“Waktu video awal mencuat, saya langsung hubungi kadis untuk konfirmasi kejadian dan menanyakan tindak lanjutnya. Menurut pengakuan kadis, oknum tersebut sudah diarahkan untuk tes kesehatan jiwa,” ujar Rinaldi, Minggu (24/8/2025).
Ia menegaskan, hasil pemeriksaan kesehatan jiwa itu nantinya akan menjadi dasar bagi Disdikbud untuk melakukan evaluasi dan pemberian sanksi.
DPRD, kata dia, akan ikut mengawal agar penanganan kasus ini tidak berlarut-larut.
“Nantinya hasil tes tersebut yang akan menjadi dasar evaluasi dan pemberian sanksi dari dinas pendidikan. Kami ingin ada langkah jelas supaya kejadian serupa tidak terulang lagi,” tegasnya.
Rinaldi berharap insiden ini menjadi perhatian serius semua pihak agar anak-anak tetap merasa aman dan nyaman belajar di sekolah.(*)