
WPdotCOM, Padang – Pengabdian pada pengembangan tradisi asli negeri ini tidak boleh diabaikan. Hal itu ditunjukkan oleh Tapak Suci Putera Muhammadiyah wilayah 14 Sumatera Barat.
Perguruan beladiri pencak silat berseragam merah-merah itu, Minggu (24/11), bertempat di auditorium gubernuran Sumbar di Kota Padang, lakukan pelantikan Pimpinan Wilayah Tapak Suci Sumbar periode 2018-2023.
Pelantikan itu diihadiri langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci, M. Afnan Hadikusumo Pka, yang didampingi Seketaris Umumnya H.A. Fanan Hasanuddin Pua.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PP TSPM yang juga anggota DPD RI tersebut menyatakan bahwa Tapak Suci memiliki peluang besar untuk mengembangkan diri sebagai perguruan dan organisasi beladiri. Menurut cucu Ki Bagus Hadikusumo, salah seorang pendiri Republik Indonesia itu keberadaan Tapak Suci selalu menjadi perhatian banyak pihak dikarenakan berbagai prestasi yang diraih.
Sementara itu menurut Dedi Noviandi, pemegang tingkatan Pendekar Madya sekaligus Ketua Dewan Pendekar Pimwil 14 Sumbar yang turut dilantik pada hari itu, kehadiran Pimpinan Pusat di saat pelantikan adalah proses administrasi yang biasa dipakai dalam Tapak Suci.
“Namun, dengan kehadiran langsung dari Ketua Umum PP TSPM, menjadi istimewa bagi Tapak Suci Sumbar. Para Pendekar dan Kader yang ada, bisa mendapat arahan langsung dari pak Ketum. Selain itu, rombongan kawan-kawan dari IPSI Sumbar juga hadir. Ini menjadi hari yang sangat penting bagi TSPM Sumbar,” ujar Dedi yang sehari-hari berprofesi sebagai pendidik di Kota Wisata Bukitinggi.
Ke depan menurutnya, tentu saja beban berat yang harus dipikul kepengurusan di Pimwil yang baru dilantik. Terkait dengan program-program Tapak Suci satu periode nanti, pihaknya akan terus melakukan konsolidasi internal. Termasuk dengan pimpinan daerah yang ada di Sumatera Barat.
Dalam kesempatan yang sama, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah juga dilantik menjadi Pendekar Kehormatan Tapak Suci. Sebagai salah seorang pecinta budaya bangsa sekaligus pemangku kepentingan daerah, Mahyeldi menginginkan beladiri pencak silat kembali masuk ke sekolah-sekolah di Sumatera Barat sebagai bagian penting pendidikan karakter generasi muda.
“Saya menginginkan, beladiri pencak silat masuk sekolah. Ini adalah salah satu budaya asli negeri ini yang patut dilestarikan, dan sebagai salah satu sistem yang digunakan sejak dulu oleh pendahulu-pendahulu kita dalam mendidik karakter generasi muda,” ujar Mahyeldi yang kini resmi menyandang Sabuk Hitam dengan tanda 2 buah Melati Hijau itu. (*/ni)
