Problematika Etika Siswa dan Peran Wali Kelas di Era Covid-19

Shopee Indonesia
Shopee Indonesia

WPdotCOM – Pandemi Covid-19 telah berlangsung hampir dua tahun. Hal ini menyebabkan banyak kekurangan dan hambatan di beberapa sektor kehidupan.

Sektor yang terganggu dan terpengaruh akibat pandemi ini antara lain sektor agama, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, pariwisata, pemerintahan, dan pendidikan. Sektor yang paling terpengaruh yaitu sektor Pendidikan. Karena sektor ini berhubungan langsung dengan masa depan bangsa.

Selama dua tahun ini sektor pendidikan yang terganggu mempengaruhi sektor yang lain diantaranya sektor ekonomi, pemerintahan dan budaya. Saat pandemi, mobilitas siswa dibatasi. Hal ini menyebabkan siswa tidak lagi menggunakan angkutan umum untuk pergi ke sekolah. Selain itu siswa tidak lagi membeli makanan yang dijual di lingkungan sekolah. Tentu saja inilah penyebab sektor pendidikan berpengaruh pada sektor ekonomi.

Shopee Indonesia

Selain itu, saat siswa belajar di rumah, gaya belajar siswa menjadi berbeda dengan saat siswa belajar di sekolah. Saat pembelajaran dilakukan di sekolah, siswa berangkat ke sekolah pagi, mengenakan seragam lengkap dan berpenampilan rapi, sehingga kedisiplinan siswa terjaga. Saat pembelajaran jarak jauh menggunakan media Google Classroom, WhatsApp, Google Form, Youtube atau yang lain, siswa memulai pembelajaran dari rumah.

Hal itu menyebabkan adanya beberapa siswa yang kurang disiplin. Misal, ada siswa yang belum merapikan diri saat berada di rumah. Mereka pikir karena mereka di rumah saja, maka tidak perlu merawat diri. Ini merupakan kemunduran rasa disiplin siswa.

Gaya belajar pun telah berubah. Dari gaya belajar sinkron menjadi pembelajaran asinkron. Pembelajaran sinkron yaitu pembelajaran yang memiliki ciri adanya kehadiran murid dan guru. Sedangkan pembelajaran asinkron memiliki ciri kehadiran murid dan guru tidak harus ada. Hal ini terjadi karena pembatasan tatap muka untuk memenuhi protokol kesehatan. Sehingga guru dan murid tidak bisa bertemu langsung.

Sebelum pandemi Covid-19, siswa dan guru bisa berinteraksi secara langsung. Hal ini menjadikan komunikasi berlangsung secara cepat. Tingkat pemahaman siswa tinggi dan penyampaian materi dari guru dan siswa bisa berjalan lancar. Apabila ada siswa yang kurang memahami materi, siswa bisa langsung bertanya kepada guru. Begitu pula dengan guru, apabila ada siswa yang tugas atau nilainya masih kurang, maka guru bisa langsung berkomunikasi dengan siswa agar bisa segera diselesaikan. Dengan komunikasi yang intens, guru bisa mengenal karakteristik setiap siswa sehingga bisa menentukan model pembelajaran manakah yang cocok diterapkan.Pemantauan kegiatan siswa juga berjalan lancar.

Saat pandemi Covid-19, siswa dan guru tidak bisa berinteraksi langsung. Walaupun media pembelajaran jarak jauh seperti Google Classroom, Google Meet, Zoom Meeting, WhatsApp sudah ada, namun banyak kendala yang terjadi. Kendala tersebut antara lain banyak siswa yang kurang memahami materi, siswa kesulitan saat ingin bertanya tentang hal yang kurang dipahami dari materi yang diberikan. Banyak siswa yang tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, guru tidak bisa mengenal karakter siswa dengan baik, siswa mulai jenuh karena kurang pemahaman dengan mater. Kendala lainnya adalah ketika sinyal kurang bagus, kuota data yang cepat habis, serta kurangnya pemantauan siswa saat pembelajaran jarak jauh.

Untuk mengurangi kendala yang terjadi saat pembelajaran jarak jauh tersebut, maka diperlukan peran serta guru mata pelajaran, wali kelas, guru BK, siswa, serta wali murid untuk mendukung suksesnya pembelajaran jarak jauh ini. Terlebih lagi untuk wali kelas, tugas wali kelas yang dilakukan di SMA Negeri 3 Batu antara lain:

  1. Memantau kehadiran siswa tiap hari efektif. Wali kelas memantau kehadiran siswa melalui absensi di grup whatsapp kelas;
  2. Mensuport siswa agar senantiasa semangat saat pembelajaran jarak jauh. Ini dilakukan karena siswa mulai jenuh dengan pembelajaran yang itu-itu saja dan banyak siswa yang kurang paham apa yang disampaikan guru;
  3. Meminta siswa untuk proaktif bertanya kepada guru walaupun melalui media Google Classroom, Google Meet, Zoom Meeting, WhatsApp, ataupun media yang lain. Dengan begitu, siswa dapat mengetahui apa yang masih belum siswa pahami. Sehingga pembelajaran bisa berlangsung dengan lancer;
  4. Memantau kelengkapan tugas siswa. Wali kelas memantau kelengkapan tugas siswa melalui hasil penyetoran nilai guru mata pelajaran;
  5. Memberikan arahan agar wali murid ikut serta dalam memantau siswa saat pembelajaran dari rumah;
  6. Menjembatani komunikasi antara guru mata pelajaran dengan wali murid;
  7. Senantiasa memberikan bimbingan wali kelas tiap minggu dengan harapan siswa terjaga kedisiplinan dan kesopanannya.

Hal ini tentunya perlu dukungan dari pihak terkait, seperti siswa, guru mata pelajaran, serta wali murid agar tercipta kesinambungan pada tugas wali kelas ini. Apabila ada pihak yang tidak mendukung maka kendala yang terjadi tidak bisa diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu perlu juga komunikasi yang baik antara pihak-pihak yang ada di atas.

Penulis: Dzakiya Qorikha, S.Pd (Guru SMA Negeri 3 Batu)

Blibli.com
Shopee Indonesia