Tanggap Bencana, Masyarakat Harus Cerdas Mencermati Kondisi

ARTIKEL ILMIAH273 Dilihat

WPdotCOM – Indonesia kaya akan sumber daya alamnya dan keindahan yang luar biasa. Namun di balik keindahan itu, tersimpan bencana alam yang dapat terjadi setiap saat.

Terjadinya  bencana alam seperti gempa bumi, hampir tidak dapat perkirakan secara akurat kapan, dimana dan berapa besaran kekuatannya. Namun juga ada beberapa bencana alam lainnya seperti banjir, tanah longsor, letusan gunung api, kekeringan, anomali cuaca dan tsunami masih dapat diramalkan sebelumnya.

Terjadinya bencana alam selalu memberikan dampak yang sangat luar biasa dan dapat menimbulkan banyak kerugian baik jiwa maupun materi. Hal tersebut terjadi karena kurangnya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi ancaman bahaya dengan mengenalkan kepada masyarakat akan karakteristik bencana alam, agar dapat mengurangi kemungkinan dampak yang yang besar diakibatkan oleh bencana.

Salah satu penyebab timbulnya bencana alam yang dapat mengakibatkan banyak kerusakan, dikarenakan kurangnya pemahaman terhadap karakateristik bencana. Bencana dapat terjadi tiba-tiba sehingga masyarakat kurang siap menghadapinya,   akibatnya banyak   kerugian   bahkan   korban   jiwa. Sebagian besar bencana dapat diprediksi waktu dan tempat kejadiannya dengan tingkat ketepatannya tergantung dari ketersediaan dan kesiapan alat serta sumber daya manusia.

Faktor yang menyebabkan Indonesia sebagai wilayah rawan bencana, dilatarbelakangi oleh kondisi geologis, klimatologis, geomorfologis dan sosial. Kondisi geologis, Indonesia terletak di antara tiga pergerakan lempeng aktif di dunia yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas Pantai Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara. Sedangkan dengan lempeng Pasifik di utara Papua dan Maluku Utara yang membuat Indonesia selalu berhadapan dengan bencana gempa bumi, erupsi gunung api, dan tsunami.

Kondisi klimatologis, dengan iklim tropis yang terdiri dari dua musim yaitu panas dan hujan, maka Indonesia rentan terhadap perubahan cuaca, suhu, angin yang ekstrim. Faktor kondisi geomorfologis merupakan konfigurasi relief dari pegunungan sampai dengan dataran pantai, membuat Indonesia rentan terhadap bencana longsor sampai dengan bencana banjir.

Kondisi sosial di Indonesia dengan jumlah penduduk yang tidak merata, menyebabkan penduduk terkonsentrasi pada suatu wilayah tertentu. Hal ini diperparah dengan data yang menunjukkan 60% penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa, yang merupakan daerah rawan multi bencana.

Seperti terjadinya penyebaran wabah Covid-19. Dimana di pulau Jawa-Bali diterapkan PPKM level 4 yang mengakibatkan akitivitas masyarakat dibatasi menyusul banyaknya penderita yang tertular covid 19.

Blibli.com
Blibli.com