
WPdotCOM, Bandung – Pelaksanaan vaksinasi bersama antara SMA, SMK Merdeka Soreang dan SMK Bhakti Kencana Soreang, Kamis (14/10) berjalan lancar hingga selesai.
Dari pelaksanaan vaksinasi yang bertempat di SMK Bhakti Kencana Soreang tersebut, menurut Tim Gugus Tugas yang sempat di wawancarai, vaksin yang disiapkan pada hari ini berjumlah lumayan banyak.
Untuk SMK Merdeka Soreang ada sekitar 800 vial. Dari jumlah itu untuk SMA-nya kurang lebih ada 107 vial, sedangkan untuk SMK sekitar 693. Sedangkan untuk SMK BK sendiri hanya sekitar 500-an vial saja.
Gunawan, kepala SMA Soreang mengatakan, “pada pelaksanaan vaksinasi hari ini, untuk siswa kami yang ikut hanya sedikit yaitu cuma 107 orang. Mereka kebanyakan sudah ikut pada pelaksanaan vaksinasi di luar kegiatan hari ini.”
Begitu juga dengan Dani Mardani kepala SMK Merdeka Soreang saat ditemui di sekolah mengatakan, ”alhamdulilah anak-anak hari ini sudah bisa mengikuti kegiatan vaksinasi walau dilaksanakan di sekolah lain dan bukan di sekolah kita tempatnya. Yang terpenting mereka sudah bisa ikutan vaksin sebagai salah satu persyaratan untuk pelaksanaan PTMT nantinya. Walau memang sesungguhnya bukan itu yang menjadi persyaratan utama untuk PTM, namun sebagai salah satu persyaratan.”
Masih kata Dani lagi, tentang pelaksanaan kegiatan vaksin tahap 1 yang dilaksanakan hari ini (Kamis 14 Oktober ‘21), pihaknya sangat berterimakasih pada penyelenggara, khususnya dalam hal ini pada Polres Bandung dan Tim Nakes yang hadir.
“Untuk pelaksanaan vaksin tahap dua nantinya semoga saja untuk tempatnya bisa di sekolah kita. Kemungkinan kalau tahap dua pesertanya agak sedikit lebih banyak karena mungkin mereka yang tadinya tahap pertama pelaksanaan vaksinnya di luar, untuk vaksin tahap dua kemungkinan mereka akan ikutan di sekolah,” lanjut Dani lagi.
Ditanya apa harapan ke depan tentang kegiatan vaksinasi ini, Dani mengatakan, “kalau ditanya tentang harapan, tentunya kami akan mengatakan agar kiranya virus ini segera tiada di muka bumi. Selanjutnya yang selama ini terbatasi karena akan mengundang kerumunan dan berakibat penularan virus tersebut, kami sangat berharap ke depan semua bisa berjalan normal walau secara bertahap. Kasihan jika pembelajaran berjalan seperti ini terus (daring). Karna kita kan SMK, yang tentunya untuk pembelajarannya banyak praktik. Beda dengan SMA, mereka kan lebih banyak teori ketimbang praktek.”
“Kita berharap, semoga ke depan semua ini bisa berlalu. Kita bisa beraktifitas normal kembali seperti dulu lagi. Anak-anak bisa berkumpul dan bergaul antar sesamanya,” harapnya.
Mau tidak mau, lanjut Dani, sebenarnya kalau ini terus berlanjut, (pembelajaran online) tentunya banyak akibat plus dan minusnya. Sebab sebaik-baikya yang namanya daring tentunya berbeda dengan pertemuan secara langsung,” ungkap Dani mengakhiri.(YD)