Peningkatan Sikap Percaya Diri dan Hasil Belajar Siswa Kelas I SDN Wlahar 01 Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Datar Menggunakan PMRI Semester I Tahun Ajaran 2021/2022
Ropani, S.Pd.SD
SD Negeri Wlahar 01
Abstrak
Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan upaya peningkatan hasil belajar siswa, (2) mendeskripsikan penggunaan PMRI dapat meningkatkan sikap percaya dan hasil belajar. Peneliti menggunakan PMRI sebab di langkah kedua (mengajak siswa menyelesaikan masalah dan langkah ketiga (memfasilitasi siswa berani mengemukakan pendapatnya) dapat membantu siswa menjadi percaya diri. Meningkatkan hasil belajar siswa diupayakan melalui penggunaan media berupa benda berbentuk bangun datar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), terdiri dari empat langkah: perencaaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Ada dua siklus yang dilakukan peneliti. Subjek penelitian ini adalah 30 siswa kelas I SD Negeri Wlahar 01. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan tes tertulis. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan: upaya peningkatan hasil belajar: dari kondisi awal 26,67, siklus I menjadi 46,67 dan siklus II menjadi 80. Dengan demikian penggunaan PMRI dapat membantu siswa meningkatkan sikap kurang percaya diri menjadi cukup percaya diri, juga meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun datar.
Kata kunci: Kata Kunci: Percaya Diri, Hasil Belajar, Pendekatan PMRI
PENDAHULUAN
Dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia sangat berkembang pesat. Kebutuhan masyarakat juga makin kompleks, apalagi sekarang adalah era globalisasi dan perdagangan bebas yang menuntut masyarakat untuk mengimbanginya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan, salah satunya melalui pendidikan.
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 7), pendidikan merupakan proses interaksi yang bertujuan. Interaksi terjadi antara guru dan siswa yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi mandiri dan utuh.
Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu jalan yang membantu siswa untuk mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki agar kelak dapat berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan juga ikut berperan penting bagi perkembangan kehidupan manusia dalam mencapai kesuksesan dan keberhasilan sehingga memajukan perekonomian negara.
Sekolah dasar merupakan tempat pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan-pengetahuan dasar tentang konsep-konsep maupun prinsip pengembangan sikap kritis dan kreatif dimana kemamouan ini menjadi pijakan dalam menempuh jenjang pendidikan lanjutan sampai perguruan tinggi. Kegiatan belajar mengajar merupakan sebuah interaksi yang bernilai pendidikan, diantaranya interaksi edukatif antara guru dan dan anak didik ketika guru menyampaikan bahan pembelajaran kepada anak didik ketika guru menyampaikan bahan pembelajaran kepada anak didik di kelas. Metode maupun media pembelajaran yang diterapkan guru ketika proses pembelajaran di kelas akan sangat menentukan motivasi, aktivitas, kreativitas serta hasil belajar siswa.
Beberapa faktor penting yang menyebabkan tujuan sebuah pembelajaran menjadi benar-benar tercapai yaitu metode pembelajaran, cara memotivasi siswa dan kreatifitas guru. Dalam beberapa masalah, banyak siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang tanpa media belajar yang nyata atau alat peraga.
Oleh karena itu, media pembelajaran atau alat peraga menjadi sangat penting dan dibutuhkan guru dalam memperlancar kegiatan pembelajaran. Adanya media pembelajaran akan membuat siswa aktif dan siswa menjadi lebih paham karena terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. Pemahaman siswa sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Jadi, siswa harus paham terhadap suatu pelajaran agar memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Hal ini menjadikan PR (Pekerjaan Rumah) untuk guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dan memahami materi.
Berkaitan dengan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka peneliti mengambil judul penelitian “Peningkatan Hasil Belajar Matematika tentang Materi Bangun Datar Menggunakan PMRI di kelas l SD Negeri Wlahar 01 Tahun Ajaran 2021/2022.”
Adapun identifikasi masalah dari penelitian ini adalah, 1) Masih banyak peserta didik yang belum memahami materi bangun datar, 2) Proses pembelajaran yang kurang menarik dan 3) Penggunaan Metode pembelajaran yang kurang tepat. Sementara itu untuk analisis masalah, siswa kelas I Sekolah Dasar berada pada tingkat berpikir visualisasi dalam teori Van Hiele. Dalam tingkat berpikir visualisasi, siswa dapat mengetahui bentuk bangun datar secara keseluruhan, namun belum dapat menentukan sifat dari bangun datar. Selain itu, siswa memiliki kemampuan untuk berpikir dengan pemikiran yang nyata atau konkret, sehingga diperlukan pendekatan atau model pembelajaran yang dapat membantu mengatasi permasalahan dalam kegiatan pembelajaran.
Agar penelitian ini tidak melebar keman-mana, maka ditetapkanlah rumusan masalah sebagai berikut, 1) Bagaimana upaya peningkatan hasil belajar pada materi bangun datar menggunakan PMRI untuk siswa kelas I SD Negeri Wlahar 01? 2) Apakah penggunaan PMRI dapat meningkatkan sikap percaya diri dan hasil belajar pada materi bangun datar siswa kelas I SD Negeri Wlahar 01.
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Menjelaskan penggunaan PMRI dalam upaya meningkatkan hasil belajar pada materi bangun datar siswa kelas I SD Negeri Wlahar 01. 2) Mengetahui penggunaan PMRI dapat meningkatkan sikap percaya diri dan hasil belajar pada materi bangun datar siswa kelas I SD Negeri Wlahar 01.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Berikut ini manfaat dari penelitian ini secara teoritis untuk menambah jumlah referensi yang berkaitan dengan PMRI dalam pembelajaran. Dan secara praktis, bagi sekolah memberikan referensi kepada sekolah mengenai PMRI untuk meningkatkan sikap percaya diri dan hasil belajar siswa. Bagi guru dan siswa, untuk memberikan inspirasi bagi guru dalam meningkatkan sikappercaya diri dan hasil belajar siswa, dan meningkatkan sikap percaya diri dan hasil belajar siswa pada materi bangun datar. Sementara itu bagi para peneliti, untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman baru dalam menggunakan PMRI untuk meningkatkan sikap percaya dri dan hasil belajar tematik siswa.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan di kelas I SD Negeri Wlahar 01 pada Tahun Ajaran 2021/2022. Penelitian ini melibatkan siswa kelas II yang berjumlah 30 siswa, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
Tempat Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Wlahar 01 yang berlokasi di desa Wlahar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 November 2020. Siklus II dilaksanakan pada 19 November 2020.
Deskripsi Per Siklus
Pada siklus I, dilakukan beberapa. Tapah pertama adalah tahap perencanaan. Rencana yang peneliti lakukan di siklus I sebagai berikut: 1) Membuat lembar observasi sikap percaya diri, 2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 3) Menyiapkan materi ajar, 4) Menyiapkan soal evaluasi
Menyiapkan LKS, dan 5) Menyiapkan sumber belajar.
Pada tahapa pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan pertemuan sebanyak 1 kali dalam setiap siklusnya. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan PMRI. Sintaks PMRI yaitu 1) memahami masalah, 2) menjelaskan masalah, 3) menyelesaikan masalah, 4) membandingkan dan mendiskusikan jawaban, 5) menarik kesimpulan. Media yang digunakan yaitu puzzle bangun datar dan papan bangun datar. Pada pertemuan 1 media yang digunakan yaitu puzzle bangun datar. Puzzle bangun datar adalah media pembelajaran yang terdiri dari delapan puzzle yang berbentuk bangun datar (persegi, persegi panjang, segitiga, jajargenjang, trapesium, belah ketupat, layang-layang dan lingkaran). Puzzle bangun datar diharapkan dapat membantu siswa mengenal bentuk-bentuk bangun datar. Pemilihan media disesuaikan dengan konteks Indonesia sebab peneliti menggunakan pendekatan PMRI.
Selanjutnya dilakukan observasi. Peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan mengetahui tingkat keberhasilan maupun kendala yang dihadapi siswa selama mengikuti pembelajaran. Peneliti juga dapat mengetahui sikap percaya diri siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran melalui observasi. Dan diakhiri dengan tahap refleksi. Kegiatan refleksi dilakukan dengan tujuan mengevaluasi hasil dari kegiatan pembelajaran pada siklus I. Peneliti melakukan evaluasi mengenai tingkat keberhasilan belajar dan kendala yang dihadapi siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Apabila dalam refleksi terdapat aspek yang belum tercapai, maka dapat dilakukan perbaikan pada siklus II.
Pada siklus II, kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II secara umum tidak jauh berbeda dengan siklus I. Hal yang membedakan adalah pemberian tindakan melihat dari refleksi yang telah dilakukan pada siklus I. Peneliti menggunakan PMRI pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Berikut ini langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan pada siklus II: Tahap pertama dilakukan perencanaan sebagai berikut, 1) Membuat lembar observasi sikap percaya diri, 2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 3) Menyiapkan materi ajar, 4) Menyiapkan soal evaluasi, 5) Menyiapkan LKS, dan ) Menyiapkan sumber belajar.
Sedangkan di tahap Pelaksanaan Tindakan, peneliti melaksanakan pertemuan sebanyak 1 kali dalam setiap siklusnya. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan PMRI. Sintaks PMRI yaitu 1) memahami masalah, 2) menjelaskan masalah, 3) menyelesaikan masalah, 4) membandingkan dan mendiskusikan jawaban, 5) menarik kesimpulan. Media yang digunakan yaitu amplop pertanyaan dan video pembelajaran bangun datar. Pada pertemuan di siklus 2 media yang digunakan yaitu amplop pertanyaan. Amplop pertanyaan adalah media pembelajaran yang terdiri dari dua puluh amplop, setiap amplop berisi pertanyaan yang berkaitan dengan materi PPKn (simbol Pancasila), Bahasa Indonesia (kosakata) dan Matematika (bangun datar). Pemilihan media disesuaikan dengan konteks Indonesia sebab peneliti menggunakan pendekatan PMRI.
Pada tahap observasi, dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau kendala yang dihadapi siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Peneliti juga dapat mengetahui sikap percaya diri siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan lembar observasi. Dan tahap refleksi, dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengevaluasi hasil kegiatan pembelajaran pada siklus II. Peneliti melakukan evaluasi terhadap keberhasilan belajar dan kendala yang dihadapi selama kegiatan pembelajaran. Peneliti membuat perbandingan data kondisi siklus I terhadap hasil belajar dan sikap percaya diri siswa dengan data kondisi siklus II terhadap hasil belajar dan sikap percaya diri siswa. Pedoman yang peneliti gunakan dalam membandingkan kedua data yaitu indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada siklus I pembelajaran dilaksanakan selama satu pertemuan. Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan pembelajaran, peneliti membagi siswa menjadi 5 kelompok. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara berhitung 1 sampai 5. Setiap kelompok terdiri dari 3 siswa. Berikut ini adalah hasil belajar peserta didik pada siklus I yang bisa dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Hasil Belajar Peserta Didik Siklus 1
Pada siklus I hasil kegiatan siswa melalui evaluasi didapatkan dari seluruh siswa sebanyak 30 siswa terdapat 14 siswa Tuntas dan 16 Belum Tuntas, dengan persetanse 46,7% dan 53,3 %. Berdasarkan pada siklus I maka diputuskan untuk melanjutkan perbaikan pada siklus II dikarenakan belum mencapai ketuntasan yang diharapkan. Berikut ini adalah hasil belajar peserta didik pada siklus II yang bisa dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Hasil Belajar Peserta Didik Siklus 2
Berdasarkan pada siklus II maka diputuskan bahwa siswa mengalami peningkatan ketuntasan sesuai yang diharapkan. Pada siklus II terdapat 24 siswa yang sudah Tuntas dan 6 siswa Belum Tuntas, dengan persentase 80% dan 20%.
Dari 2 siklus yang sudah dilaksanakan selama 2 pertemuan dapat dipastikan bahwa model PMRI dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada muatan pelajaran Matematika materi bangun datar. Menurut Susanto (2013:5) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada materi bangun datar. Depdiknas (2006:5) mengemukakan pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dalam hal ini tema 4 subtema 1 pembelajaran 3 yang mengintergrasikan mata pelajaran matematika, Bahasa Indonesia dan PPKn. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan PMRI untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Shoimin (2013:150-151) mengemukakan lima langkah dalam pendekatan PMRI yaitu 1) memahami masalah, 2) menjelaskan masalah, 3) menyelesaikan masalah, 4) membandingkan dan mendiskusikan jawaban, 5) menarik kesimpulan Hasil belajar siswa dilihat berdasarkan soal evaluasi yang dikerjakan siswa pada pertemuan kedua setiap siklus. Berdasarkan data yang diperoleh terjadi peningkatan nilai pada hasil belajar siswa dalam setiap tahapan.
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan. Berikut ini kelebihan dalam penelitian ini: 1) PMRI yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas membantu meningkatkan hasil belajar materi bangun datar siswa kelas I SDN Wlahar 01. 2) Media benda konkret yang menjadi ciri khas dari PMRI membantu siswa senang dan tertarik mempelajari materi bangun datar.
Selain memiliki kelebihan, dalam penelitian ini juga terdapat beberapa kekurangan. Berikut ini kekurangan dalam penelitian ini: 1) Penggunaan PMRI dalam dua siklus belum dapat meningkatkan sikap percaya diri siswa kelas I SDN Wlahar 01. 2) Perlunya pembiasaan untuk membantu meningkatkan sikap percaya diri siswa sama seperti meningkatkan sikap atau karakter lainnya
SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Upaya meningkatkan sikap percaya diri siswa kelas I SD Negeri Wlahar 01 dengan menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) memahami masalah, b) menjelaskan masalah, c) menyelesaikan masalah, d) membandingkan dan mendiskusikan jawaban, e) menarik kesimpulan). Pada kondisi awal terdapat 4 siswa percaya diri, pada siklus I terjadi peningkatan jumlah siswa yang percaya diri menjadi 14 siswa dan pada siklus II meningkat kembali menjadi 24 siswa percaya diri. 2) Upaya meningkatkan hasil belajar pada materi bangun datar siswa kelas I SD Negeri Wlahar 01 dengan menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) memahami masalah, b) menjelaskan masalah, c) menyelesaikan masalah, d) membandingkan dan mendiskusikan jawaban, e) menarik kesimpulan). Dari kondisi awal 66,66 dengan persentase ketuntasan 26,67%, pada siklus I meningkat menjadi 68 dengan persentase ketuntasan 46,67% dan pada siklus II kembali meningkat menjadi 82 dengan persentase ketuntasan 80%. 3) Pendekatan PMRI dalam pembelajaran dapat membantu siswa meningkatkan sikap kurang percaya diri menjadi cukup percaya diri dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas II pada materi bangun datar.
DAFTAR PUSTAKA
- Aprinastuti, Christiyanti, dkk. 2017. Prototipe Modul Pelatihan Model Pembelajaran Van Hiele dalam Konteks Pendidikan Karakter untuk Sekolah
- Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
- Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran: Teori dan Aplikasinya. Bandung:
- PT Remaja Rosdakarya.
- Cangara, Hafied. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
- Daryanto dan Tasrial. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta: Gava
- Fathurrohman, Pupuh, dkk. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung:
- PT Refika Aditama.
- Ghufron, Nur & Rini Risnawati. 2010. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: AR –
- RUZZ MEDIA.
- Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
- Hartinah, Siti. 2013. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: PT Refika Aditama.
- Haryono, Anung. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
- Depok: Rajawali Pers.
- 2017. Model Pembelajaran Matematika di sekolah dasar. Bandung: PT
- Remaja Rosdakarya.
- Hidayati, V.O. 2012. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Bangun
- Datar melalui Media Puzzle pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri
- Kemandungan 03 Tegal. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
- Diakses dari https://lib.unnes.ac.id/19222/1/1402408172.pdf .