WPdotCOM, Bandung – Adanya kelas industri pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu program pemerintah agar dapat mencetak sumber daya manusia SMK yang lebih berkualitas dengan bekerja sama langsung dengan Dunia Usaha Atau Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA).
Instansi pendidikan khususnya SMK diberikan kebebasan untuk mencari rekanan industri yang sesuai dengan kompetensi dan tujuan dari sekolah tersebut. Mungkin dalam hal ini Beberapa sekolah ada yang sudah bekerja sama dengan 1 atau bahkan lebih, untuk meningkatkan kualitas SDM yang nantinya akan dihasilkan oleh sekolah tersebut.
Dengan adanya kerjasama dengan industri rekanan tersebut, sekolah haruslah mengikuti cara kerja atau materi dari industri tersebut, melalui Sinkronisasi Kurikulum. Hal ini dilakukan dengan tujuan menyempurnakan pengembangan kurikulum yang selaras antara Dunia pendidikan dan Dunia Industri.
Demikian halnya SMK Perintis, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sekolah yang beralamat di Jalan Katapang-Andir No.32 Sukaluyu (Sompok) RT. 02 RW. 10 Bojongkunci Pameungpeuk, yang secara geografis dekat dengan Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung. Saat ini sekolah tersebut memiliki 3 kompetensi keahlian yaitu, Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Akutansi Keungan dan Lembaga (AKL), serta Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO).
Sebagai lembaga pendidikan pencetak kader bangsa yang memiliki keahlian tingkat menengah di bidangnya, tentu sekolah berusaha bisa menghasilkan peserta didik yang sesuai dengan budaya karakter yang diambil dari Kata PERINTIS “PEmbelajar Rajin yang memiliki INtegritas Tangguh dan IStimewa” sejalan dengan Tujuan SMK Perintis itu sendiri supaya peserta didik memiliki karakter setelah keluar dan bekerja nanatinya.
Ditemui di sekolah, Miftah Anwar, ST. Wakasek bidang Kesiswaan SMK Perintis mewakili kepala sekolah Rita Meyrawati, SE, MM mengatakan, “kami sebagai Sekolah Menengah Kejuruan, tentunya menginginkan agar dapat menghasilkan peserta didik yang tangguh dan memiliki karakter yang sesuai harapan. Untuk itu melalui beberapa program yang sudah kita kembangkan saat ini yang juga ditunjang dengan sarana yang baik sesuai indistri, semua jurusan sudah memiliki ruang praktik serta diikuti juga dengan UP (Unit Produksi).
“Untuk itu, kita juga sudah melaksanakan kurikulum penyelarasan dengan industri. Hal itu sudah kita laksanakan sejak beberapa bulan lalu. Seperti untuk jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) kita bekerja sama dengan Mitsubishi pada bulan Nopember lalu. Hal ini tentunya sangat sejalan dengan harapan dari industri sendiri dalam hal kebutuhan tenaga kerja yang kompeten sesuai yang mereka harapkan. Mereka ingin nantinya memiliki karyawan sesuai harapan mereka, yang memiliki keahlian sesuai kebutuhan,” papar Miftah.