Jakarta – Anggota Komisi X DPR RI Fahmi Alaydroes menyatakan guru sebagai ujung tombak dari seluruh aktivitas pendidikan, lantaran guru merupakan garda terdepan dalam pendidikan di Indonesia.
Menurutnya, jika bicara tentang guru, maka sesungguhnya sedang membahas masa depan Indonesia. Oleh karena itu, Komisi X DPR RI sejak awal memposisikan sebagai komisi yang terus-menerus berdampingan dan memperjuangkan posisi guru.
Dalam RDPU Komisi X DPR RI dengan Forum Ketua Umum Guru Belum Passing Grade dan Belum Ikut Tes 2021 dan Ketua DPD Asosiasi Guru PAI (Pendidikan Agama Islam) Kabupaten Bogor, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (26/9), Fahmi menjelaskan setidaknya ada empat persoalan mendasar mengenai guru. Pertama masalah ketercukupan. Jumlah kebutuhan guru menjadi masalah mendasar, apabila jumlah guru mengalami kekurangan maka akan bermasalah.
“Maka problematika rekrutmen itu menjadi hal yang harus terus-menerus dikawal, proses-proses rekrutmen yang didalamnya ada masalah seleksi, ada passing grade dan sebagainya itu menjadi kawalan dari Komisi X sejak awal untuk memastikan bahwa jumlah guru yang ada di Indonesia itu harus mencukupi,” jelasnya.
Kedua, masalah ketersebaran. Bukan hanya sekedar jumlahnya tetapi juga tersebar merata, tidak hanya menumpuk di Pulau Jawa. Semua daerah-daerah harus mendapatkan jumlah guru yang proporsional.
Ketiga, masalah kompetensi. Program-program pemerintah yang terkait dengan upaya meningkatkan kompotensi itu juga menjadi pengawalan dari Komisi X.