Lima Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Berita Nasional256 Dilihat

Jakarta – Kurikulum Merdeka menawarkan struktur kurikulum yang lebih fleksibel.

Selain itu, kurikulum besutan Nadiem makarim itu berfokus pada materi esensial, sehingga memberikan keleluasaan bagi guru untuk mengajar sesuai kebutuhan dan karakteristik siswa.

Kurikulum Merdeka juga mempunyai sejumlah keunggulan dibandingkan kurikulum sebelumnya oleh sejumlah pihak.  Yaitu lebih sederhana dan mendalam, lebih merdeka, dan lebih relevan dan interaktif.

Sejalan dengan konsep tersebut, maka kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, harus memperhatikan prinsip-prinsip yang tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.

Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini. Sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
  2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat
  3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik
  4. Pembelajaran yang relevan  yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra; dan
  5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

Prinsip-prinsip di atas, hendaknya diterapkan secara baik dalam kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan.

Selainn itu, sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik dengan tetap memperhatikan lima prinsip tersebut. (medcom)

Blibli.com
Blibli.com