Jakarta – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) ITS memanfaatkan teknologi immersive (imersif) untuk pembelajaran seputar bidang sains mengenai sel dan DNA.
Teknologi ini juga dipakai untuk zabihah (penyembelihan hewan secara halal) bagi siswa sekolah lewat aplikasi yang diberi nama qVRban.
Ketua Abmas ITS Hadziq Fabroyir menjelaskan, teknologi imersif seperti Virtual Reality (VR) dapat membantu menciptakan suasana pembelajaran yang bisa menembus ruang batas topik akademik.
Selain itu, dengan penggunaan teknologi ini dapat membuat siswa lebih paham dengan materi yang diajarkan. Sasaran awal pada pelaksanaan abmas ini adalah SMA Trimurti Surabaya yang telah memiliki perangkat pembelajaran berbasis VR.
“Pihak SMA Trimurti Surabaya turut merasakan perkembangan pemahaman siswa melalui pembelajaran berbasis VR,” tuturnya, melalui siaran pers, Selasa (20/12) lalu.
Hadziq melanjutkan, analisis kebutuhan dilakukan untuk memilih modul pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran bidang sains di SMA Trimurti Surabaya. Hal inilah yang mendasari pemilihan modul pembelajaran mengenai sel, DNA babi dan sapi, serta mengenai zabihah.
“Beberapa modul ini dipilih karena selaras dengan kerja sama antara Abmas ITS dengan SMA Trimurti Surabaya dan Pusat Kajian Halal (PKH) ITS,” ungkapnya.
Hadziq memaparkan, untuk menghasilkan sebuah aplikasi dengan teknologi imersif, perangkat lunak seperti Unity dan Blender dibutuhkan untuk pembuatan program dan visualisasi tiga dimensi (3D).
Penggambaran lingkungan sekitar serta desain tampilan antarmuka yang mudah dipahami pun menjadi salah satu aspek penting dalam aplikasi ini.
“Dosen-dosen ITS dari beragam disiplin ilmu turut dilibatkan untuk mewujudkan hal ini,” tambahnya.