Jakarta – Terjadinya perubahan kurikulum pendidikan, seolah terus menjadi bola panas tiap pergantian menteri pendidikan. Tak jarang menuai pro kontra di tengah masyarakat.
Mendikbudristek Nadiem Makarim ketika berada di Tomohon dalam kunjungan kerjanya, juga mendapat kritikan terkait pergantian kurikulum dari Kurikulum 20134 (K-13) menjadi Kurikulum Merdeka.
Menjawab kritikan tersebut, Nadiem menyebut perubahan kurikulum perlu sebab selama ini siswa tidak diberikan kemerdekaan dalam belajar.
“Ya okelah saya siap dikritik ganti menteri ganti kurikulum. Tapi jawab saya, apakah semuanya senang dengan kurikulum sebelumnya? Apakah memang tidak ada masalah sama sekali? Apakah jumlah materi berbondong-bondong memadatkan siswa dengan materi, yang kemudian jadi pertanyaan juga, apa pentingnya materi sebanyak itu?” ujar Nadiem balik bertanya dalam Dialog Penggerak di SMP Lokon St. Nikolaus Tomohon, Jumat lalu.
Nadiem menuturkan pendalaman logika, literasi, dan kemampuan nalar selama ini sama sekali tidak dites. Padahal, semakin banyak siswa dijejali informasi, semakin tipis kemampuan mereka berpikir mendalam.
“Karena yang penting bukan apa yang diajarkan, Bapak Ibu, ini seharusnya mulai sadar. Apalagi di sekolah-sekolah yang baik seperti SMP Lokon St. Nikolaus, yang penting bukan apa yang diajarkan. Apa yang diajarkan memang penting, tapi yang lebih penting bagaiaman cara ajarnya,” ujar Nadiem.
Sebab, informasi seumur hidup akan berubah dan ilmu akan selalu ter-update. Terpenting, anak bisa belajar mandiri, menjadi pembelajar sepanjang hayat, mempunyai tingkat logika dan kemapuan bernalar yang sangat tinggi, dan karakter-karakter yang hebat.
Anak juga mesti memiliki karakter tangguh, karakter yang mampu menghadapi berbagai macam tantangan dan tentunya bisa terus berkembang.
“Inilah alasan kenapa sekolah wajib menyenangkan. Kenapa? Kalau dari kecil anak kecil mengasosiakan sekolah yaitu pendidikan sebagai suatu pengalaman yang buruk, membosankan, bikin stres, dia tidak akan mengasosiakan belajar sebagai sesuatu yang positif,” tutur Nadiem.