Kudus – 10 madrasah di Kabupaten Kudus berhasil lolos Adiwiyata tingkat Kabupaten. 10 madrasah tersebut menjadi pionir Adiwiyata madrasah. Pasalnya, baru pertama kali ini madrasah di Kudus mengikuti program Adiwiyata. Kedepannya, akan semakin banyak lagi madrasah-madrasah di Kudus yang mengikuti program tersebut.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Lingkungan Hidup (PKLPL) Kabupaten Kudus Abdul Halil melalui Kepala Bidang Pembinaan Dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup Sri Wahjuningsih menjelaskan, dari 11 madrasah yang diajukan, 10 madrasah berhasil lolos Adiwiyata tingkat Kabupaten.
10 madrasah tersebut meliputi, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nahdlatul Ulama (NU) Nurul Huda, MI NU Miftahul Falah, MI Muhammadiyah Al Tanbih, MI NU Miftahul Ulum 02, MI NU Pendidikan Islam, MI NU Al-Khurriyah 01, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kudus, MTs Negeri 2 Kudus, MTs Tahfidh Putri Yanbuul Qur’an 2 Muria, dan MTs NU Nurussalam.
“Mereka yang akan menjadi pionir untuk madrasah-madrasah lain yang belum berpredikat madrasah Adiwiyata. Diharapkan dengan adanya program Adiwiyata ini, madrasah semakin peduli akan lingkungan dan semakin tahu akan dampak positifnya,” terangnya.
Ke depannya tentu 10 madrasah tersebut akan maju ke tingkatan Adiwiyata lebih tinggi, dari yang Kabupaten dapat maju ke Provinsi, Nasional, hingga Mandiri. Dan bagi madrasah yang belum Adiwiyata bisa mempersiapkan diri dan memenuhi indikator penilaian, sehingga bisa segera mengikuti program Adiwiyata.
“Dari pihak madrasah, mereka sangat antusias dan semangat sekali mengikuti program Adiwiyata ini. Kami juga terus lakukan pembinaan pada mereka, sehingga ke-adiwiyata-an di lingkungan madrasah mereka dapat lebih baik lagi,” ungkapnya.
Sebelum ditetapkan menjadi madrasah Adiwiyata tingkat Kabupaten, mereka terlebih dahulu diberikan pembinaan dan penilaian oleh tim penilai yang ditunjuk dari Kankemenag Kudus. Tentunya, kedepannya pembinaan akan terus dilakukan untuk mempersiapkan ke jenjang Adiwiyata yang lebih tinggi.
“Program Adiwiyata ini yang terpenting bukan terletak pada penghargaan nya. Tetapi bagaimana mengubah perilaku mereka supaya sadar akan kebersihan dan peduli akan lingkungannya,” tuturnya. (joglojateng)