
Humbahas – SMP Negeri 4 Dolok sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan dengan Kepala Sekolah Seventina Purba, S.Pd. MM, lolos sebagai sekolah Pengerak di Kabupaten Humbang Hasundutan.
Untuk mencapai hal tersebut setiap kepala sekolah harus mengikuti diklat pelatihan dan kepala sekolah yang sudah memimpin sekolah penggerak akan ada komitmen tidak akan bisa bergeser selama empat tahun.
Sekolah penggerak bisa menjadi panutan, tempat pelatihan, dan juga inspirasi bagi guru-guru dan kepala sekolah lainnya.
“Dan guru-gurunya, juga mendukung pemimpinnya dengan berpartisipasi di dalam budaya literasi ataupun hal-hal lainnya. Itu adalah kuncinya sekolah penggerak. Sekolah penggerak terdiri dari kepala sekolah dan guru penggerak,” kata Nadiem.
Di sekolah penggerak, guru memberikan pelajaran tak hanya satu arah, melainkan suatu berbagai aktivitas yang menyenangkan yang memuat kompetensi-kompetensi bernalar kritis, kolaborasi, dan kreatif.
Ciri-ciri sekolah penggerak, tiga hal yang selalu terlihat di sekolah baik guru maupun siswa. Banyak tanya, banyak coba, dan banyak karya.
Lalu seperti apa ciri-ciri sekolah penggerak? Mengutip perjelasan Mendikbud Nadiem Makarim beberapa waktu lalu, inilah ciri-cirinya.
Pertama, Memiliki kepala sekolah yang mengerti proses pembelajaran siswa dan mampu mengembangkan guru. Menurut Nadiem, sekolah penggerak adalah sekolah yang memiliki kepala sekolah yang tak hanya bisa mengatur operasional suatu sekolah, melainkan juga bisa mengerti proses pembelajaran siswa dan menjadi mentor untuk guru-guru di sekolah.
Kedua, Berpihak pada siswa. Nadiem menyebutkan sekolah penggerak memiliki guru yang berpihak kepada anak. Sekolah penggerak memiliki guru yang mengerti bahwa setiap anak berbeda dan memiliki cara pengajaran yang berbeda.
“Sehingga ia mengajar pada level yang tepat untuk anak itu dan yang pas anak itu. Itu ciri-ciri guru penggerak,” ujar Nadiem.
Ketiga, Menghasilkan profil siswa. Sekolah penggerak mampu menghasilkan profil siswa yang berakhlak mulia, independent dan mandiri, punya kemampuan bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan punya rasa kebhinekaan dalam negera dan global.
Keempat, Dukungan komunitas. Nadiem mengatakan ciri-ciri dari sekolah penggerak adalah komunitas di sekeliling sekolah itu mendukung proses pendidikan di dalam kelas.
“Dari orang tua sampai tokoh masyarakat, pemerintah setempat. Semuanya mendukung kualitas belajar siswa,” ujarnya.
Sekolah penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan karakter yang di awali dengan SDM yang unggul Kepala sekolah dan guru, dengan tujuan mewujudkan visi pendidikan indonesia maju, berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. (*/theo)