
Surabaya – Prestasi gemilang berhasil ditorehkan lima siswa SMA Negeri 2 (SMADA) Surabaya dalam ajang Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx).
Melalui inovasinya berupa Elderly Monitoring System With Artificial Intelligence (EMS-AI), lima siswa asal Jawa Timur tersebut berhasil mengantongi dua penghargaan sekaligus. Yakni, medali perak kategori Medical and Internet of Things (IOT) dari NRCT (National Research Council of Thailand).
NRCT merupakan organisasi pemerintah di bawah Perdana Menteri yang mempromosikan dan mendukung penelitian, penemuan, inovasi dan transfer teknologi kepada pengguna terkait baik sektor swasta maupun negeri.
Selain dari NRCT, tim SMADA juga mendapatkan penghargaan berupa special award dari Medical University of Lodz Polandia.
Sedangkan EMS-AI sendiri merupakan sistem monitoring berbasis AI atau kecerdasan buatan untuk mengawasi orang tua yang hidup mandiri tanpa keluarga.
Adalah Muhammad Rezqy Agung, Fazil Sabillarasyad, Muhammad Thufail Addausy, Hernawan Santosa, Ayman Nawwaf Alfina kelima siswa yang telah berhasil menciptakan inovasi tersebut untuk bersaing dengan berbagai inovasi dari 24 negara.
Atas prestasi tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya.
Menurutnya, prestasi ini menjadi bukti betapa perkembangan teknologi kecerdasan buatan telah sampai di tangan peserta didik. Maka, yang perlu dilakukan saat ini adalah membina bakat dan potensi mereka untuk menciptakan inovasi yang berdampak positif bagi kehidupan.
“Inovasi ini sangat aware dengan kondisi saat ini. Ketika seluruh anggota keluarga sibuk beraktifitas di luar, maka kewajiban untuk berbakti kepada orang tua tetap dapat dilakukan dengan dukungan teknologi yang dikembangkan berbasis AI,” tutur Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Senin (13/2).
