Awisaka Yogyakarta, Bersama Tumbuhkan Ekosistem Wirausaha

Berita Daerah301 Dilihat

YOGYAKARTA – Wirausaha dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah keterbatasan lapangan kerja di Indonesia.

Salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), diluncurkan untuk mendukung kegiatan wirausaha adalah Program Wirausaha Merdeka (WMK). Melalui Program WMK, mahasiswa mendapat kesempatan belajar mengenai wirausaha selama satu semester sehingga memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membangun bisnis mereka sendiri.

Namun, seperti prinsip bisnis yang mengutamakan keberlanjutan atau sustainability, mahasiswa alumni Program WMK pun diharap bisa terus melanjutkan bisnis mereka.

Untuk itu, penting bagi Awisaka (Alumni Wirausaha Merdeka) untuk menggelar silaturahmi dalam rangka menambah relasi, memperluas jejaring, dan membahas keberlanjutan bisnis.

Silaturahmi Awisaka Chapter Yogyakarta digelar di Subdirektorat Pengembangan Karakter Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan, Universitas Gadjah Mada (UGM) beberapa waktu lalu. Acara diinisiasi oleh Awisaka Yogyakarta dan berkolaborasi dengan Gadjah Mada Entrepreneurship Community (GMEC).

Ini merupakan kali pertama Awisaka menggelar acara silaturahmi, dengan tujuan mengumpulkan sesama pebisnis untuk menambah semangat dan memperbanyak ilmu melalui diskusi antara satu sama lain.

“Di entrepreneurrelasi itu penting banget. Misalnya untuk referensi barang di mana, supplier dari siapa,” jelas Koordinator Awisaka Nasional, Nabilah Nursabrina.

Acara dibuka dengan perkenalan diri Awisaka dan anggota GMEC yang turut hadir dalam acara. Melalui sesi ini, alumni Program Wirausaha Merdeka membagikan jenis-jenis bisnis yang saat ini masih mereka jalani. Ada yang berbisnis di bidang digital, industri kreatif, desain kaos, pupuk organik, hingga bisnis cilok.

Sementara itu, perwakilan dari Program Wirausaha Merdeka, Bryan Erfanda, menjelaskan urgensi dari acara silaturahmi Awisaka. Menurut Bryan, saat ini alumni Program WMK secara nasional ada sekitar 25.000 orang.

Saat menjalankan Program WMK, mahasiswa mungkin masih bersemangat melakukan wirausaha. Namun, untuk melanjutkan bisnis setelah Program WMK berakhir bukan hal yang mudah dilakukan.

“Keberlanjutan menjadi hal penting. Apa yang dirasakan setelah berjuang sendiri? Jadi, kita ingin teman-teman bisa berkomunitas, berkumpul, bersinergi, dan berjejaring, sehingga bisa saling memberikan informasi tentang kegiatan-kegiatan yang ada,” ungkap Bryan.

Blibli.com
Blibli.com