Evaluasi Kurikulum STMKG sebagai Center of Excellence

Seni Budaya1463 Dilihat

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gelar rapat evaluasi kurikulum STMKG di kampus STMKG Tangerang baru-baru ini.

Rapat tersebut bertujuan untuk memastikan relevansi kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta kebutuhan industri, dalam rangka mewujudkan Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) sebagai Center of Excellence.

Rapat dipimpin oleh Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Kepala STMKG, Dr. Deni Septiadi, M.Si., serta jajaran pimpinan BMKG, akademisi, dan tenaga pengajar STMKG. Evaluasi kurikulum dilakukan guna menyesuaikan program pembelajaran dengan tantangan global di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

Dalam sambutannya, Dwikorita menekankan bahwa pembaruan kurikulum merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas lulusan STMKG.

“Kita ingin memastikan bahwa kurikulum STMKG dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik yang kuat, tetapi juga mampu beradaptasi dengan tantangan global,” ujar Dwikorita.

Sejalan dengan hal tersebut, Deni menyampaikan bahwa evaluasi ini merupakan langkah awal dalam perbaikan sistem pendidikan di STMKG. “Evaluasi ini menjadi starting point dan langkah baik ke depan bagi STMKG dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta mendukung visinya sebagai Center of Excellence,” tegasnya.

Beberapa poin utama yang menjadi perhatian dalam evaluasi ini meliputi: Pentingnya sikap dan empati dalam pembelajaran.

Para pelajar diharapkan tidak hanya mengejar nilai akademik semata, tetapi juga memiliki karakter yang baik, rasa empati, dan kepedulian sosial. Dosen juga diimbau untuk memiliki jiwa membimbing dan melayani, sesuai dengan kemampuan para pelajarnya.

Selanjutnya adalah Metode pengajaran yang lebih adaptif. Para tenaga pengajar diharapkan memberikan tugas dengan topik yang sama, tetapi dengan analisis atau pendekatan yang berbeda-beda, sehingga mahasiswa mampu berpikir kritis dan fleksibel dalam menyelesaikan permasalahan.

Berikutnya, Penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Evaluasi juga menyoroti pentingnya MBKM dan relevansinya terhadap silabus serta metode pengajaran, agar lulusan STMKG memiliki daya saing tinggi di dunia kerja.

Seterusnya adalah Strategi dalam mata kuliah dengan silabus padat. Salah satu tantangan yang dibahas adalah bagaimana mengakomodasi mata kuliah seperti Kalkulus Lanjut yang memiliki silabus padat, agar tetap dapat diajarkan secara efektif tanpa mengurangi esensi materi.

Sebagai tindak lanjut dari rapat ini, BMKG dan STMKG akan membentuk tim khusus yang bertugas merancang roadmap pembaruan kurikulum. Dengan adanya langkah konkret ini, STMKG diharapkan semakin dekat dengan visinya sebagai Center of Excellence di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

Rapat ditutup dengan kesepakatan untuk terus melakukan evaluasi berkala guna menjaga kualitas pendidikan di STMKG agar tetap relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan industri.

“Pelajar tidak selalu harus memiliki nilai akademik yang sempurna di segala bidang, yang terpenting adalah bagaimana mereka dapat berguna bagi masyarakat,” pungkas Dwikorita.(bmkg)

Blibli.com
Blibli.com