Penanganan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Fokus pada Relokasi Aman dan Layak

Berita Nasional3490 Dilihat

KOTA KUPANG – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Gubernur Nusa Tenggara Timur, Bupati Flores Timur, menggelar rapat koordinasi lanjutan penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur, Kamis (22/5) terkait kondisi dan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki yang fluktuatif.

Berdasarkan pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Lewotobi Laki-Laki telah dinaikkan dari Level III (siaga) menjadi Level IV akibat erupsi yang terjadi pada 18 Mei 2025 lalu.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M menyampaikan bahwa masyarakat harus melakukan relokasi di luar radius 7 kilometer dari pusat aktivitas gunung.

“Melihat kronologis dan perkembangan situasi Gunung Lewotobi Laki-Laki, tidak ada alternatif lain selain evakuasi dan relokasi masyarakat ke tempat yang lebih aman,” tutur Suharyanto.

“Statusnya tidak pernah turun sampai ke Level II, maka pilihan terbaik adalah hidup berdampingan namun dalam radius yang aman,” tambahnya.

Rapat tersebut juga menyepakati serangkaian langkah terpadu antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten untuk mempercepat pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak. Sekalipun masyarakat telah menempati lokasi hunian sementara (huntara), melakukan evakuasi mandiri dan tinggal di tenda pengungsian, Kepala BNPB menegaskan bahwa masyarakat tetap berhak untuk tinggal di hunian tetap yang lebih aman dan layak.

Alhamdullilah selama enam bulan terakhir ini huntara tahap I dan II telah terbangun dan sudah dihuni oleh 450 kepala keluarga, fasilitas listrik dan air bersih juga telah tersedia, saat ini tengah dilanjutkan pembangunan huntara tahap III,” ujar Suharyanto.

“Namun seperti namanya hunian sementara, tempat tinggal tersebut hanya sementara, masyarakat berhak untuk menempati hunian tetap yang lebih aman dan lebih layak, ini yang menjadi prioritas yang kita semua sepakati,” tegasnya.

Suharyanto menyatakan, lokasi huntap telah ditetapkan di satu titik yaitu Noboleto dengan target sekitar 500 rumah yang akan dibangun. Setelah melakukan pendekatan dengan masyarakat setempat, pengerjaan pembangunan huntap dapat dilakukan dalam waktu dekat.

“Setelah sepakat dengan masyarakat setempat, kita sudah bisa melakukan pekerjaan pembangunan huntap sesuai tugas dan fungsi masing-masing,” pungkasnya.

“Kementerian Pekerjaan Umum akan membangun akses jalan, Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman membangun hunian berserta lingkungannya, Kementerian Agraria dan Tata Ruang juga telah memperjelas peraturan dan legalitas yang harus dipenuhi serta untuk kebutuhan fasilitas air bersih dan listrik akan didukung oleh Badan Geologi, Balai Besar Wilayah Sungai, PLN dan unsur lembaga lainnya,” jelas Suharyanto.

Suharyanto menambahkan, rumah contoh juga sudah dibangun agar masyarakat dapat melihat langsung serta mempertimbangkan untuk relokasi ke huntap atau relokasi mandiri sesuai radius aman yang telah ditentukan.

“Kami pastikan tidak ada warga yang kembali ke zona bahaya. Semua akan direlokasi ke wilayah aman dan layak huni. Pemerintah bekerja sama, bahu-membahu untuk mempercepat penyelesaian relokasi ini,” ungkap Kepala BNPB.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat serta unsur lembaga terkait atas dukungan penuh yang diberikan kepada warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BNPB, kementerian lembaga terkait dan seluruh unsur pendukung yang membantu pelaksanaan penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, mulai dari penyaluran Dana Siap Pakai, pembangunan huntara hingga huntap yang kini tengah diproses, hingga pemberian Dana Tunggu Hunian kepada warga terdampak yang masih bertahan secara mandiri,” ujar Emanuel.

“Ini adalah wujud perhatian pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terhadap kebutuhan mendasar masyarakat terdampak bencana,” pungkasnya.

Emanuel berharap solidaritas dan gotong royong yang dilakukan saat ini dapat mempercepat proses pemulihan kehidupan, mengurangi penderitaan dan menghadirkan tempat tinggal yang aman dari potensi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.(BNPB)

Blibli.com
Blibli.com