WPdotCOM — Perubahan adalah sesuatu yang pasti. Adakalanya secara senngaja diciptakan manusia, namun sering pula dikehendaki oleh alam.
Seperti saat ini, seluruh dunia dan hampir di seluruh negara yang ada, disibukkan dengan penanganan wabah yang jadi pandemi global. Virus Corona, yang menyebabkan manusia terserang penyakit bernama Coronavirus Desease 2019 (Covid-19). Dan dunia pendidikan adalah salah satu lini yang terpaksa menyesuaikan diri karenanya.
Betapa tidak. Sekolah-sekolah tak lagi menyelenggarakan pembelajaran dengan sistem tatap muka seperti sediakala. Tidak lagi terlihat siswa yang berbondong-bondong berangkat menuju sekolah, di mana mereka menemukan dunianya untuk bergaul, bermasyarakat, sekaligus menimba ilmua dari guru-guru yang mereka senangi.
Kini, semua berada di rumah. Melalukan aktivitas apapun, mulai dari menerima tugas dan pembelajaran dari guru, hingga menyelesaikannya dengan menggunakan gawai yang ada. Itu bagi yang memilikinya, bagi yang tidak tentu saja harus mencari jalan keluar. Mungkin dengan meminjam perangkat teknologi tetangga, atau menjalankan pembelajaran dengan cara-cara yang berbeda dari lainnya.
Berbagai persoalan mulai muncul setelah hampir dua bulan pembelajaran diselenggarakan dari rumah. Mulai dari kekurangan perangkat, hingga terbatasnya sinyal internet sebagai salah satu media utama tersambungnya komunikasi guru dan siswa. Juga munculnya persoalan-persoalan sosial dalam rumah antara orangtua dan anak, membuat semua menjadi kian rumit.
Kompleksitas persoalan tersebut, kian hari dipastikan akan makin menimbulkan permasalahan yang nyaris mengorbankan siswa (anak). Mereka yang terbiasa dengan tugas sekolah, berangkat sekolah dengan gembira, mengikuti pembelajaran dan lainnya, kini seperti dipasung dalam kerangkeng bernama ‘rumah’ yang belum tentu memberi mereka kenyamanan. Hal itu terjadi karena tingkat stress dalam keluarga selama Pandemi Covid-19 ini mulai meningkat. Orangtua yang biasanya bekerja di luar rumah, menghasilkan uang melalui profesi masing-masing, kini pun harus diam di rumah. Dan setiap saat mengikuti perkembangan anak dalam belajar dan membantu mereka mengatur waktu. Semua itu tentu akan menimbulkan efek stress yang luarbiasa di samping harus terus memenuhi tanggungjawab menafkahi keluarga.
Kembali pada persoalan penyelenggaraan pembelajaran dari rumah, kemungkinan masih akan lama dilakukan. Pihak Kementerian Pendidikan pun tengah menyiapkan skenario bila memang harus dilakukan hingga akhir tahun nanti. Sunggu bukan waktu yang pendek. Dan banyak permasalahan yang akan dilalui bagi dunia pendidikan, termasuk proses penerimaan siswa baru, dan kenaikan kelas, serta kelulusan.
Tentunya semua itu harus dilakukan dengan sistem online. Hampir mustahil menggunakan sistem lama sebelum wabah Covid-19 mengambil hak-hak kebersamaan bertatap muka secara fisik. Lalu bagaimana melakukan pendidikan dengan sistem online secara total? Mungkinkah akan seperti sekarang selamanya? Tentu saja tidak, karena berdampak pada kelangsungan motivasi belajar siswa, karena masih banyak guru yang hanya memberi tugas lalu mengumpulkan melalui email atau media daring lainnya.
Lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati, yang bergerak intens dalam peningkatan kualitas pendidikan, baik di bidang literasi menulis mamupun literasi teknologi informatika, memiliki jalan keluar untuk hal ini. Melalui penggunaan aplikasi terintegrasi yang mudah digunakan oleh siswa dan guru, termasuk orangtua siswa, akan membantu penyelesaian masalah yang kini dihadapi.
Aplikasi yang dimaksud, dapat dicustom sesuai kebutuhan masing-masing institusi pendidikan. Mulai dari proses PPDB, sistem pembayaran iuran sekolah, penilaian terintegrasi masing-masing mata pelajaran, kelas dan e-raport, absensi belajar online, serta pemberian tugas dari guru kepada siswa dan sebaliknya penyampaian hasil belajar dari siswa kepada guru. Semua terintegrasi dalam satu aplikasi.
Aplikasi ini, bukan aplikasi yang rumit dan berasal dari luar. Namun aplikasi yang dibuat untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan dalam negeri. Mudah diinstal di smartphone guru dan siswa, dan dapat dimonitor oleh orangtua mereka.
Terkait pembiayaan dan teknis penggunaan awal, tim aplikasi akan membantu entry data awal sampai selesai dan bisa digunakan. Juga akan dilakukan training operator yang akan memegang proses kunci penyelengaraan pendidikan melalui aplikasi ini.
Tentang harga, dikarenakan ini adalah aplikasi yang diperuntukkan bagi kelangsungan dunia pendidikan, kami menyediakannya dengan biaya terjangkau. Bagi sekolah yang membutuhkan, dapat menghubungi kami di nomor 0811990400. Kami akan bantu penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik, karena kualitas adalah tujuan pendidikan negeri ini.
Penulis: Nova Indra (Pimpinan lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia – P3SDM – Melati)
